Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pasca Merger, Pertumbuhan BRIS Diperkirakan Lampaui Bank Konvensional

Dengan unggulan yang dibawa masing-masing bank induk yakni BRI dengan segmen mikro, BNI segmen konsumer dan Bank Mandiri segmentasi wholesale, akan mendorong kompetisi yang semakin lengkap.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 16 Desember 2020  |  22:01 WIB
Pasca Merger, Pertumbuhan BRIS Diperkirakan Lampaui Bank Konvensional
Ketua Tim Project Management Office (PMO) dan juga Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi (tengah) bersama dengan Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto (kedua kanan), Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto (kedua kiri), Direktur Utama Bank BRIsyariah Ngatari (kanan) dan Direktur Bisnis Indonesia Financial Group Pantro Pander (kiri) dalam virtual press conference, Selasa (13/10/2020) - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut pertumbuhan pasar Bank Syariah Indonesia (BSI) hasil merger tiga bank syariah milik Himbara, akan melampaui bank konvensional karena didukung jangkauan cabang dan pegawai yang besar.

“Pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) dan aset syariah selama ini memang lebih tinggi dari bank konvensional,” kata Kartika Wirjoatmodjo usai penandatanganan akta penggabungan tiga bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Jakarta, Rabu (16/12/2020). 

Tak hanya itu, lanjut dia, dengan unggulan yang dibawa masing-masing bank induk yakni BRI dengan segmen mikro, BNI segmen konsumer dan Bank Mandiri segmentasi wholesale, akan mendorong kompetisi yang semakin lengkap.

Selain itu, didukung teknologi, SDM dan manajemen risiko diharapkan mendorong BSI menjadi bank kompetitif untuk meningkatkan peran ekonomi Islam dan produk halal.

“Bank Syariah Indonesia ini diharapkan secara skala akan mampu berperan secara signifikan dengan penggabungan ini memiliki aset Rp210 triliun,” katanya.

Menurut dia, kehadiran BSI diharapkan menjadi liaison yang menghubungkan dengan pasar global sukuk. “Karena kita pahami Indonesia sebagai negara yang sangat membutuhkan pendanaan untuk pembangunan infrastruktur,” imbuhnya.

Selama ini, lanjut dia, Indonesia belum banyak menggunakan keuangan syariah untuk membangun infrastruktur misalnya dari sukuk di antaranya untuk pembiayaan tol dan pembangkit listrik.

Sementara itu, penandatanganan akta penggabungan tiga bank syariah milik Himbara ini akan menjadi langkah awal untuk merger yang legal dan sedianya akan berlaku Februari 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank syariah perbankan bri syariah

Sumber : Antara

Editor : Ropesta Sitorus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top