Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. konsisten memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal untuk ikut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.
Salah upaya yang ditempuh untuk menyokong UMKM adalah melalui kegiatan pemasaran pada Festival Diskon Nasional (FDN) 2020. Bank Mandiri memberikan promosi menarik melalui alat pembayaran nontunai.
Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto menyampaikan UMKM menjadi sektor yang paling terdampak pandemi covid-19. Oleh karena itu, Bank Mandiri terus berinisiatif untuk meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan UMKM yang menjadi binaan.
Hingga saat ini Bank Mandiri telah berhasil menerapkan digitalisasi transaksi pada lebih dari 2.000 UMKM yang diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional khususnya bagi UMKM.
Salah satu kerjasama yang menjadi unggulan adalah Etalase UMKM dan Bazar Milenial kolaborasi Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang melibatkan 120 UMKM unggulan di platform e-commerce Bukalapak.
"Tak hanya display produk, sebagian pelaku UMKM juga diberikan kesempatan untuk tampil sebagai narasumber talkshow di program FDN itu, untuk bercerita tentang proses produksi serta tantangan dalam berusaha, khususnya di periode pandemi ini,” kata Aquarius dikutip dari laman resmi Bank Mandiri, Sabtu (26/12/2020).
Baca Juga
Pelanggan juga dimudahkan karena telah tersedia berbagai opsi pembayaran melalui kartu debit, kartu kredit, uang elektronik dan transfer melalui virtual account (VA).
Selain itu metode penerimaan barang dapat disesuaikan dengan preferensi pelanggan apakah diantar langsung ke titik lokasi (delivery), diambil pada lokasi toko (pickup/takeaway) maupun disajikan langsung pada lokasi (dine in).
"Sebagai bagian dari promo, kami juga menyiapkan program potongan harga hingga maksimal 50% dengan menggunakan alat pembayaran Mandiri Kartu Kredit dan Mandiri Debit, di luar promo potongan harga langsung dari merchant UMKM binaan.
Lebih lanjut, bank berkode saham BMRI itu mendukung perkembangan UMKM di Indonesia melalui penyaluran kredit produktif. Penyaluran kredit UMKM sebesar Rp85,2 triliun hingga Oktober 2020.
Nilai penyaluran tersebut sebagian merupakan penyaluran kredit segmen UMKM yang dilakukan dalam skema PEN sebesar Rp27,1 triliun per 31 Oktober 2020. Jumlah ini telah meningkat menjadi Rp36 triliun pada 14 Desember 2020.
Sementara itu, kredit segmen UMKM terdampak covid-19 yang disetujui untuk direkstrukturisasi sesuai dengan POJK 11/2020 telah mencapai Rp33,6 triliun per 31 Oktober atau Rp33,8 triliun per 14 Desember 2020.