Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memperkirakan pertumbuhan kredit industri perbankan pada tahun ini bisa dipertahankan di kisaran -1% hingga 0%.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan pertumbuhan kredit pada Desember sudah mulai membaik, meski tren pertumbuhan hingga November 2020 masih terus kontraksi.
"Perkiraan kami pertumbuhan kami tetap masih bisa di kisaran -1% hingga 0% untuk tahun ini, dan baru tumbuh 5% pada tahun depan," katanya dalam Mandiri Economic Outlook 2021, Selasa (22/12/2020).
Meski demikian, dia menyampaikan kondisi likuiditas perbankan tahun ini masih akan sangat aman dengan pertumbuhan dana pihak ketiga dua digit.
Otoritas moneter juga membantu likuiditas perbankan dengan penurunan suku bunga acuan, penurunan GWM, dan quantitative easing ke ekonomi.
Pandji tak menampik restrukturisasi masih menjadi perhatian cukup intensif bagi perbankan. Namun, dia masih optimistis tingkat rasio kredit bermasalah masih mampu dijaga di kisaran 3,5%.
Baca Juga
"Secara umum kondisi rasio kredit bermasalah masih kuat dengan bantuan rasio kecukupan modal perbankan. Ini menunjukkan prospek dan kinerja masih cukup baik perbankan tanah air," sebutnya.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menambahkan rendahnya permintaan kredit membuat tren pertumbuhan cukup menantang pada tahun ini. Meski sebagian sektor sudah membaik, tetapi sebagian besar masih mengalami lagging kinerja.
Penyaluran kredit dari perbankan juga diikuti dengan prinsip yang masih sangat hati-hati untuk menghindari pemburukan kualitas kredit lanjutan.
Andry berpendapat perbaikan pertumbuhan kredit akan bergantung pada stimulus lanjutan pemerintah seperti bansos dan subsidi gaji.
"Peningkatan kepercayaan melalui vaksin, serta belanja agresif pada proyek besar menjadi kunci pembalikan tren pertumbuhan kredit," sebutnya.