Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ganti Tahun, Simpanan Bergeser dari Bank Kecil ke Bank Besar. Kenapa?

LPS menyatakan dilihat dari pergerakan kategori BUKU, data posisi simpanan secara historis sejak 2013 menunjukkan pola yang konsisten menjelang akhir tahun pada November dan Desember.
Karyawan menghitung uang pecahan Rp.100.000 di salah satu Bank yang ada di Jakarta, Senin (4/6). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang pecahan Rp.100.000 di salah satu Bank yang ada di Jakarta, Senin (4/6). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Jelang akhir tahun, terdapat pergeseran simpanan masyarakat dari bank umum kegiatan usaha (BUKU) 1 dan 2 ke BUKU 3 dan 4.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan dilihat dari pergerakan kategori BUKU, data posisi simpanan secara historis sejak 2013 menunjukkan pola yang konsisten menjelang akhir tahun pada November dan Desember.

"Pada kedua bulan ini, biasanya terjadi pergeseran simpanan secara sementara dari bank-bank BUKU 1 dan 2 ke bank-bank BUKU 3 dan 4, sebelum nanti pada bulan Januari di tahun berikutnya simpanan tersebut akan kembali ke bank-bank BUKU 1 dan 2," kata Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS dalam siaran pers, Selasa (29/12/2020).

Untuk data Bank BUKU I dan BUKU II (MoM) memperlihatkan penurunan simpanan, yang umumnya terjadi pada Bank BPD. Diperkirakan dana pada rekening di BPD berpindah ke rekening vendor pada BUKU IV sebagai realisasi pembayaran proyek pada akhir 2020.

Berdasarkan pemantauan LPS terjadi peningkatan pertumbuhan simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan dari Agustus hingga November 2020, baik pada BUKU I hingga BUKU IV.

"Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi likuiditas perbankan semakin stabil. Kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam meningkatkan likuiditas melalui kebijakan fiskal sejak semester kedua tahun 2020,” ujarnya.

Berdasarkan data per November 2020, jumlah rekening simpanan yang dijamin LPS telah mencapai di atas target yang ditetapkan Undang-Undang LPS (target sebesar 90 persen), yaitu sebesar 99,91 persen atau sebanyak 344.246.962 rekening.

"Walaupun tekanan pandemi Covid-19 belum mereda, kondisi stabilitas sistem perbankan kita semakin membaik. Kondisi sistem keuangan kita menjelang awal tahun 2021 lebih baik dibandingkan dengan situasi di pertengahan 2020. Sistem keuangan kita saat ini lebih siap untuk membiayai ekspansi ekonomi, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," tutup Yudhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper