Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Properti 2021 Cerah, Danasyariah Bidik Penyaluran Rp2 Triliun

Pemulihan yang diprediksi terjadi di sektor properti, dinilai akan memberikan dampak signifikan terhadap fintech yang memberikan pendanaan ke sektor tersebut.
Anak-anak bersepeda melintas di depan rumah kompleks perumahan bersubsidi di Desa Lam Ujong, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Aceh./Antara/Irwansyah Putra
Anak-anak bersepeda melintas di depan rumah kompleks perumahan bersubsidi di Desa Lam Ujong, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Aceh./Antara/Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Platform teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P lending) syariah PT Dana Syariah Indonesia (Danasyariah) memperkirakan, penyaluran ke sektor properti pada 2021 akan meningkat.

Fintech yang fokus menyalurkan dana para pendananya kepada peminjam dari developer kecil ini menilai 2021 merupakan momentum banyaknya proyek properti yang membutuhkan dana segar.

Founder & CEO Danasyariah Taufiq Aljufri mengungkap hal ini menilik para pengembang properti sudah mulai pulih sejak akhir 2020.

"Danasyariah sendiri sampai akhir tahun 2020 sudah menyalurkan dana sebesar Rp1,05 triliun kepada lebih dari 1.100 proyek properti. Ada pertumbuhan sekitar tiga kali lipat atau sekitar 300 persen per tahun dibandingkan dengan penyaluran kita di 2019," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (10/1/2021).

Taufiq mengungkap ke depan Danasyariah tetap konsisten hanya melakukan pendanaan proyek di sektor properti, karena sektor ini masih menjanjikan imbal hasil yang relatif tinggi untuk para lender dengan tingkat keamanan tinggi karena memiliki agunan yang berupa fixed asset

"Tahun 2021 ini Danasyariah memasang target pemyaluran pendanaan mencapai Rp2 triliun. Kami optimistis karena sekarang sudah punya sistem mitigasi resiko dan pengawasan progres penggunaan dana yang bisa terapkan untuk proyek properti yang letaknya menyebar di seluruh Indonesia," tambahnya.

Taufiq menjelaskan bahwa Danasyariah hanya memberikan penyaluran pinjaman bagi proyek yang sudah memiliki pembeli.

Oleh sebab itu, apabila vaksin dan penanganan pandemi Covid-19 membawa sentimen positif, prospek para peminjamnya akan terdorong oleh para investor atau pembeli ritel yang mulai mengincar proyek-proyek menarik pada 2021 sebelum harganya naik.

"Situasi ini terjadi baik dari sisi investor maupun dari end user. Mereka lebih yakin dengan perbaikan kondisi ekonomi tahun ini. Investor sudah mulai berani merealisasikan investasinya di properti. Konsumen juga tidak akan menunda lagi untuk mewujudkan impiannya memiliki rumah. Jadi secara umum, kondisi ekonomi dan bisnis sektor properti bakal bergerak tumbuh ke arah lebih baik di banding tahun 2020," jelasnya.

Terkini, pekerjaan rumah Danasyariah tinggal berupaya menjangkau sebanyak mungkin masyarakat untuk menanamkan uangnya di sektor ini dengan menjadi lender.

Rencana aturan main baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang lebih ketat pun diharap mampu menjadi katalis untuk mendongkrak kepercayaan masyarakat terhadap industri fintech P2P lending.

"Kalau dari sisi platform, tantangan bagi Danasyariah adalah terus menjaga tingkat keberhasilan pengembalian dana agar tetap tinggi. Sehingga pemilik dana semakin yakin untuk melakukan pendanaan proyek yang kami tawarkan melalui platform. Apalagi ada aturan baru. Walaupun terasa lebih memberatkan penyelenggara, namun ini akan meningkatkan rasa aman pemilik dana yang uangnya dipercayakan melalui platform fintech," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper