Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemberian Santunan, Jasa Raharja Bantu Keluarga Penumpang SJ182 Buka Rekening

Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah pemberian santunan.
Pesawat Sriwijaya Air di Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumatra Utara./Bandara Silangit Antara-M. Iqbal
Pesawat Sriwijaya Air di Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumatra Utara./Bandara Silangit Antara-M. Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Raharja (Persero) membantu pembuatan rekening bagi salah salah satu keluarga korban penumpang Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182, yang tidak memiliki rekening bank.

Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah pemberian santunan.

Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding mengatakan dari empat keluarga atau ahli waris korban yang teridentifikasi, ternyata ada satu yang tidak memiliki rekening.

"Maka Jasa Raharja langsung membuatkan rekeningnya dan langsung mentransfer santunan ke rekening yang bersangkutan," ujarnya dilansir Antara, Rabu (13/1/2021).

Menurut dia, hal tersebut dilakukan karena semua penyerahan santunan sifatnya cashless atau non-tunai dan semuanya masuk ke rekening.

"Jadi, masyarakat sudah kami berikan pelayanan one stop services, termasuk misalnya masyarakat yang menjadi korban tidak memiliki rekening, kami buatkan," katanya.

Penyerahan santunan sendiri dilakukan secepatnya setelah melakukan identifikasi kepada keluarga atau ahli waris korban.

"Kami identifikasi dulu siapa ahli waris atau keluarga korbannya, sehingga yang menerima itu betul-betul yang berhak," kata Amos.

Sebelumnya, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi empat jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Selain itu DVI juga telah menerima sampel DNA sebanyak 112 sampel. Hingga saat ini tercatat telah dievakuasi sebanyak 137 kantong jenazah dan 35 kantong properti.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono mengatakan para keluarga korban menginginkan agar jenazah disimpan terlebih dahulu sampai rekonsiliasi selesai.

Hal ini dikarenakan keinginan dari keluarga korban karena sampai dengan saat ini rekonsiliasi masih berjalan dan memungkinkan body part korban dapat lebih banyak ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper