Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hanya 1,4 Persen Debitur Restrukturisasi BNI yang Kesulitan Penuhi Kewajiban

Nilai restrukturisasi kredit BNI sepanjang 2020 mencapai Rp102,38 triliun, atau 18,6 persen dari total kredit Rp586,21 triliun.
Aktivitas di salah satu kantor cabang BNI/Dokumen BNI
Aktivitas di salah satu kantor cabang BNI/Dokumen BNI

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memperkirakan hanya 1,4 persen debitur restrukturisasi yang kesulitan memenuhi kewajibannya.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyampaikan total restrukturisasi kredit 2020 mencapai Rp102,38 triliun, atau 18,6 persen dari total kredit Rp586,21 triliun.

Adapun, segmen terbesar datang dari medium dan small yakni 64,2 persen, sedangkan korporasi dan konsumer hanya 14 persen dan 10,4 persen.

Berdasarkan sektornya, manufaktur, perdagangan, restoran, hotel, agrikultur, dan bisnis jasa terdampak cukup signifkan. Porsi sektor ini dalam restrukturisasi kredit mencapai lebih dari 65 persen.

"Dalam perjalanannya, hanya sebagian kecil itu semakin terkendala yakni 1,4 persen dari kredit restrukturisasi belum mampu memenuhi kewajibannya," sebutnya dalam paparan kinerja 2020 BNI, Jumat (29/1/2021).

Novita pun mengklaim kredit tersebut sudah dikelola dengan baik. Perseroan telah membentuk pencadangan lebih dari cukup untuk memitigasi semua kredit bermasalah.

Dia melanjutkan kualitas kredit tahun ini akan tetap terjaga. Perseroan akan mempertahankan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di bawah 4 persen.

Tak hanya itu, pencadangan pada tahun ini tidak akan sebesar 2020, tetapi tetap akan lebih tinggi dibandingkan dengan 2019.

"Tetap lebih tinggi dibandingkan 2019. Ini untuk langkah antisipasi ketidakstabilan perekonnomian.

Adapun, rasio kredit bermasalah berada pada 4,3 persen naik 200 basis poin secara tahunan dari 2,3 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper