Bisnis.com, JAKARTA — International Finance Corporation (IFC), institusi keuangan di bawah naungan World Bank secara resmi menjadi investor PT Pasar Polis Indonesia melalui suntikan ekuitas senilai US$5 juta atau setara Rp70 miliar dengan asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS.
Senior Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia, Timor Leste Jack Sidik menjelaskan bahwa pihaknya melihat potensi yang besar dari insurtech di Indonesia. Pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi dari rendahnya penetrasi dan densitas asuransi di Indonesia.
Menurut Jack, pihaknya melihat potensi dari pengembangan inovasi produk asuransi mikro dan pemasaran secara digital oleh PasarPolis. IFC menilai terdapat kesamaan visi dengan perseroan dalam membuka akses dan jangkauan distribusi layanan jasa keuangan, salah satunya asuransi, sehingga tertarik untuk menanamkan investasi.
“Investasi IFC kepada PasarPolis adalah ekuitas sebesar US$5 juta dalam bentuk rupiah,” ujar Jack dalam konferensi pers kerja sama strategis IFC dan PasarPolis, Kamis (4/2/2021).
Dia pun menilai bahwa investasi yang dilakukan IFC ada pada waktu yang tepat karena dapat mendukung upaya negara untuk mempercepat pembangunan ekonomi digital dan mencapai integrasi digital yang lebih besar di Asia Tenggara.
CEO dan Founder PasarPolis Cleosent Randing menyatakan bahwa fokus perseroan dalam mendorong penetrasi asuransi menarik perhatian IFC sehingga bergabung sebagai investor. Penjajakan itu telah dilakukan bahkan sebelum pandemi Covid-19.
Menurutnya, kesenjangan akses asuransi dan tidak meratanya distribusi asuransi menjadi tantangan besar di Indonesia. Adopsi teknologi menjadi jembatan kesenjangan akses itu, yang sebelumnya sulit tersentuh layanan asuransi.
"Dengan bergabungnya IFC sebagai investor akan semakin memperkuat misi PasarPolis untuk mengembangkan inovasi teknologi, sehingga dapat menciptakan lebih banyak produk asuransi mikro dengan harga terjangkau yang dapat diakses secara mudah oleh berbagai kalangan masyarakat," ujar Cleosent dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, dia pun menyatakan bahwa dukungan investasi dari IFC meningkatkan peluang bagi PasarPolis untuk melakukan ekspansi ke luar negeri, salah satunya ke Vietnam. Negara itu dinilai memiliki karakteristik pasar asuransi yang mirip dengan Indonesia, sehingga dapat menjadi tujuan awal ekspansi.
“Serta Thailand yang merupakan pasar asuransi yang cukup matang, dengan tingkat penetrasi lebih tinggi. Kami optimis dapat menjadi penggerak industri insurtech di kawasan Asia Tenggara dan terus menjawab tantangan dari kesenjangan asuransi di wilayah ini,” ujar Cleosent.