Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Kredit Bermasalah Bisa Naik Dua Digit pada 2022. Bagaimana Bisa ?

Ekonom senior Indef Aviliani menyampaikan rasio kredit bermasalah perbankan berpotensi tumbuh hingga dua digit seiring dengan berakhirnya masa relaksasi restrukturisasi kredit pada tahun 2022.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani. Bisnis-Arief Hermawan P
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani. Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat memperkirakan rasio non-performing loan (NPL) perbankan berpotensi naik hingga di atas 10% pada 2022.

Namun, hal tersebut sudah mulai diantisipasi oleh perbankan dengan melakukan pencadangan yang agresif sejak tahun lalu.

Ekonom senior Indef Aviliani menyampaikan relaksasi restrukturisasi kredit dari Otoritas Jasa Keuangan sangat membantu perbankan. Namun, masa relaksasi yang habis pada tahun depan perlu menjadi perhatian penuh bagi perbankan.

Loan at risk perbankan saat ini ada di 23%, dan akan ada sebagian yang belum mampu kembali pulih.

"Dengan berakhirnya relaksasi tahun depan, NPL sebenarnya bisa naik hingga dua digit. Makanya sudah melakukan pencadangan agresif sejak tahun lalu," katanya, Selasa (22/2/2021).

Dia melanjutkan pemerintah berupaya untuk melakukan relaksasi dengan melakukan penempatan dana pada bank-bank pelat merah dan bank daerah.

Kebijakan ini diharap dapat mampu menyelesaikan isu likuditas dan membuat bank lebih banyak menyalurkan kredit agar rasio NPL lebih dapat ditekan.

Akan tetapi, penempatan dana ini tetap tidak akan mampu menjaga kualitas kredit karena risiko dari ekspansi kredit tetap menjadi tanggungan dari bank-bank penerima manfaat.

"Jadi akan sangat wajar jika perbankan masih akan tetap berjaga-jaga dalam penyaluran kreditnya ke depan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper