Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. akan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) II dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 3 miliar saham senilai Rp100 per lembar.
Berdasarkan prospektus perseroan yang dikutip Bisnis, Jumat (26/2/2021), emiten berkode ARTO tersebut menargetkan total dana yang diharapkan dari penambahan modal kali ini adalah sebesar Rp7,05 triliun.
HMETD akan dibagikan kepada pemegang saham pada 8 Maret 2021. Setiap pemegang 579 lembar saham lama ARTO akan mendapat 160 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp2.350 per saham.
Sebelumnya, ARTO telah menuntaskan pelaksanaan PUT I dengan harga pelaksanaan Rpl39 per lembar yang dengan proyeksi jumlah dana yang akan diterima adalah Rp1,34 triliun. Harga pelaksanaan tersebut jauh lebih rendah dari nilai saham ARTO sebelum 31 Maret 2020 yang berada di atas Rp3.000 per lembar.
Per 29 Januari 2021, pemegang saham mayoritas sekaligus pengendali ARTO adalah Jerry Ng lewat PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (37,65%), lalu PT Dompet Karya Anak Bangsa (22,16%), kemudian Patrick Walujo melalui Wealth Track Technology Limited (13,35%), serta masyarakat dengan porsi di bawah 5% (sebanyak 26,41%).
Dalam PUT kali ini, Jerry Ng menyatakan akan menyerap sebagian haknya. MEI selaku pemegang saham pengendali ARTO menyatakan akan melaksanakan 42,6 juta HMETD dari total 1,13 miliar HMETD yang diperolehnya.
MEI akan menyerap sekitar Rp100,11 miliar saham baru dan mengalihkan sisa porsi HMETD kepadda GIC.
Senada, DKAB yang merupakan pemegang saham utama ARTO juga akan melaksanakan 560 juta HMETD yang dimiliki dengan jumlah sebesar Rp1,32 triliun dan mengalihkan sisa porsi HMETD kepada GIC.
Begitu juga dengan WTT selaku pemegang saham pengendali akan melaksanakan sebagian haknya yakni sebesar 170 juta dari 400 juta saham baru dengan nilai sebesar Rp399,5 juta.
Dengan demikian, GIC selaku investor strategis akan melaksanakan sekitara 1,19 miliar HMETD yang meripakan pengalihan dari MEI dan DKAB.
Berdasarkan surat pernyataan dalam rangka PUT II Bank Jago tanggal 9 Februari, GIC menyatakan memiliki dana yang cukup sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$225 juta atau setara Rp3,15 triliun.