Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus kembangkan layanan penukaran uang kertas asing (UKA) antar-bank yang kini telah menjangkau wilayah-wilayah utama di Indonesia.
Inisiatif ini diharapkan Bank Mandiri dapat membantu pelaku industri perbankan di berbagai wilayah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan UKA dengan biaya yang lebih efisien.
Menurut Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan, penguatan layanan penukaran UKA (banknotes) antar-bank di wilayah dilakukan dengan memanfaatkan unit pooling cash Bank Mandiri atau unit pengelola uang tunai yang saat ini telah hadir di di 25 kota.
Kota-kota tersebut antara lain Medan, Palembang, Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Jakarta, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Manado dan Mataram.
“Keberadaan unit pooling cash di wilayah-wilayah semakin memudahkan dan mendekatkan bank-bank di wilayah dengan pasokan UKA yang aman dan terjamin keasliannya sehingga dapat membantu memangkas biaya pengangkutan UKA. Peran ini sejalan dengan keinginan Bank Mandiri menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan layanan perbankan yang simpel dan handal,”kata Panji melalui siara pers pada Senin (1/3/2021)
Dia menambahkan layanan yang dikenal sebagai Banknotes Interbank Center Agent (BICA) ini telah mampu mendorong peningkatan transaksi penukaran UKA di Bank Mandiri sebesar 273 persen menjadi US$168 juta pada sepanjang 2020, dibandingkan dengan US$45 juta pada tahun sebelumnya.
Di samping akses yang semakin luas, lanjutnya, kenaikan transaksi BICA Bank Mandiri pada tahun lalu juga ditopang oleh kemampuan dalam memenuhi berbagai kebutuhan mata uang asing.
Saat ini, BICA Bank Mandiri melayani transaksi pembelian atau penjualan 13 mata uang asing utama.
Mata uang asing tersebut meliputi Dollar Australia (AUD), Dollar Canada (CAD), Franc Swiss (CHF), Euro (EUR), Poundsterling Inggris (GBP), Dollar Hong Kong (HKD), Yen Jepang (JPY), Ringgit Malaysia (MYR), New Zealand Dollar (NZD), Chinese Yuan (CNY), Riyal Saudi Arabia (SAR), Dollar Singapura (SGD) dan Dollar Amerika (USD).
“Keunggulan lain Bank Mandiri dalam jasa penukaran uang kertas asing ini juga didukung oleh lisensi ekspor impor UKA yang dimiliki. Dengan lisensi ini, BICA juga memiliki sumber pasokan UKA lain di luar hasil transaksi pembelian dari pasar domestik, yaitu dari pasar keuangan regional, seperti Singapura dan Hongkong,” kata Panji.
Menurut Panji, kepemilikan lisensi ini menjadi sangat esensial, terutama pada saat kebutuhan valas di dalam negeri sangat tinggi, misalnya untuk kebutuhan retail dan sektor pariwisata.