Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. meyakini permintaan kredit pemilikan rumah baru akan tampak lebih agresif pada kuartal kedua tahun ini.
Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo menyampaikan permintaan kredit konsumsi kuartal pertama belum akan tumbuh cukup baik.
Namun, hal ini lebih dikarenakan banyak masyarakat yang justru menunda belanja besar demi mendapatkan relaksasi dan insentif dari pemerintah.
"Kami lihat tren di bulan Februari bahkan lebih tertekan, karena justru banyak yang menunda untuk mendapat relaksasi. Namun, di bulan Maret sudah sangat membaik dan akan signifkan lagi pada kuartal kedua. Bertepatan dengan hari raya Lebaran juga," sebutnya, Kamis (18/3/2021).
Dia menyampaikan tingkat konsumsi masyarakat saat ini sudah mulai membaik. Sebagian masyarakat sudah mampu menyesuaikan mobilitas dan penerapan protokol kesehatannya.
Di samping itu, distibusi vaksin juga dilakukan secara gencar sehingga membuat banyak masyarakat mulai berani berpergian jauh. "Bahkan kita juga melihat pemeirntah berani menjamin untuk diperbolehkannya libur di hari raya," sebutnya.
Igantius pun menyampaikan permohonan restrukturisasi dari nasabah konsumer pun sudah tidak ada lagi.
Perseroan hanya memproses sebagian nasabah yang pendapatannya belum kembali normal sehingga mmebutuhkan relaksasi tambahan. "Tetapi sebagian besar sudah mampu stabil dan membayar secara normal," sebutnya.