Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jawab Tantangan Pasar, Perbankan Indonesia Percepat Laju Investasi Teknologi

Perbankan Indonesia sedang mempercepat laju investasi pada sektor teknologi untuk menjawab tantangan pasar dalam berkompetisi dengan sektor fintech dan platform digital lifestyle.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Laporan Fintech and Digital Banking 2025 (Asia Pacific) IDC InfoBrief edisi kedua yang dilakukan oleh Backbase menyebutkan perbankan di kawasan Asia Pasifik sedang memperbaiki tata kelola dan regulasi.

Bahkan, pelaku perbankan di Indonesia juga akan berfokus pada pemanfaatan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pendapatan dan customer engagement.

Menurut laporan tersebut perbankan di Indonesia sedang mempercepat laju investasi pada sektor teknologi untuk menjawab tantangan pasar dalam berkompetisi dengan sektor fintech dan platform digital lifestyle.

Regional Director for ASEAN & South Asia Backbase Riddhi Dutta mengatakan dengan semakin meningkatnya tantangan dari fintech dan platform digital lifestyle, bank-bank konvensional di Indonesia semakin menyadari kebutuhan untuk berinvestasi pada teknologi.

"Dengan berinvestasi pada sistem arsitektur modular, akan memungkinkan institusi keuangan untuk membuat dan mengubah proses, produk, atau kanal bisnisnya sesuai kebutuhan dan memenuhi perubahan kebutuhan nasabah Indonesia dengan lebih baik," katanya dalam rilis IDC InfoBrief, Selasa (23/3/2021).

Kekuatan bank digital di Indonesia menjadi kunci keberhasilan institusi finansial dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi. Perbankan digital juga mampu memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berubah.

Tidak dapat dipungkiri, perbankan harus serius menjalankan inisiatif transformasi digital dan menata ulang inisiatif customer engagement yang komprehensif.

Lebih lanjut, pemimpin pasar perbankan dan pemain baru dalam industri perbankan akan memperebutkan pangsa pasar yang sama dan bersaing sebagai penyedia layanan digital-first.

Inisiatif inovasi diharapkan akan terjadi pada tahun 2021 dan kemungkinan besar akan memiliki peluang sukses yang lebih tinggi karena pelaku perbankan tengah merestrukturisasi tim pengembangan dan operasional.

Edisi terbaru Fintech and Digital Banking 2025 (APAC) menemukan bahwa 60 persen bank di Asia Pasifik akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) atau Machine Learning (ML) untuk pengambilan keputusan berbasis data, meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni sebesar 48 persen.

Tren back-to-basic juga telah menggantikan kebutuhan akan sumber pendapatan baru. Pada sektor layanan keuangan Indonesia pasca pandemi, IDC memperkirakan bahwa bank-bank terkemuka di Indonesia akan mengurangi pengeluaran modal (capex) sebesar 10 persen untuk mengelola core banking system, termasuk sistem multichannel.

Bank-bank di kawasan Asia Pasifik juga akan berfokus pada digitalisasi layanan pinjaman dan simpanan mereka. Penyediaan layanan baru perbankan akan diperoleh dari kemitraan dengan fintech.

IDC memperkirakan pada pertengahan 2021, 50 persen dari keputusan pemberian pinjaman oleh perbankan ritel akan didukung oleh layanan fintech, sehingga menunjukkan percepatan kolaborasi bank dengan fintech.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper