Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan anak usahanya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk., terus berproses untuk menjadi bank digital. Perseroan berharap transformasi BRI Agro menjadi bank digital dapat dimulai akhir tahun ini.
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno mengatakan perseroan saat ini sedang dalam tahap koordinasi dan konsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan, dalam penyusunan rencana bisnis BRI Agro dalam rangka menjadi bank digital.
Setelah rencana bisnis BRI Agro disetujui oleh regulator, perseroan akan menyampaikan perkembangannya melalui mekanisme keterbukaan informasi sesuai ketentuan perusahaan terbuka.
Baca Juga
"Tetapi kami berharap hal itu [bank digital] mulai dilakukan di akhir tahun ini," katanya dalam press conference RUPST, Kamis (25/3/2021).
Sebagai informasi, dalam RUPST tersebut pemegang saham menetapkan sebesar 65% dari laba 2020 atau Rp12,12 triliun sebagai dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham. Adapun sebesar 35% atau Rp6,52 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
"Dividend payout ratio untuk tahun buku 2020 sebesar 65% meningkat dibandingkan dengan tahun buku 2019 yang hanya mencapai 60%," kata Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto.