Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. terus memperkuat produk layanan digital seiring dengan arah induk usaha yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang akan menjadikannya sebagai bank digital.
Emiten bersandi saham AGRO tersebut, saat ini sedang menunggu persetujuan dari OJK atas produk layanan barunya. Sebelumnya, BRI Agro telah memiliki Pinang, aplikasi pinjaman digital, yang diluncurkan pada Februari 2019.
Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang mengatakan perseroan mengoptimalkan platform digital untuk mengakselerasi bisnisnya, baik berupa kolaborasi dengan pihak ketiga maupun aplikasi yang dibangun perseroan.
Dari hasil kolaborasi dengan pihak ketiga, perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp145, miliar kepada 43 debitur sampai dengan September 2020. Perseroan bekerja sama dengan Investree, Modal Rakyat, Restock.id, Koinworks, dan Payfazz.
Sementara penyaluran kredit melalui aplikasi Pinang mencapai Rp66 miliar atau tumbuh 42,7% secara yoy kepada 7.653 debitur.
"Produk ini terus diperbaiki dan ditingkatkan. Tahun ini kita akan kita siapkan versi baru dari digital lending," katanya dalam webinar yang digelar MNC Sekuritas dikutip Rabu (27/1/2021).
Baca Juga
Selain menyiapkan platform digital lending versi baru setelah Pinang, perseroan juga sedang menyiapkan paltform yang mendukung aktivitas digital banking dari sisi simpanan nasabah.
Eben sapaannya, masih enggan membocorkan produk layanan baru yang sedang disiapkan perseroan. Demikian pula, target peluncuran produk layanan baru tersebut. Sebab, hal itu masih menunggu persetujuan OJK.
Yang pasti platform digital baru ini akan berbeda dari aplikasi sebelumnya. Jika Pinang merupakan pinjaman digital berbasis payroll, maka produk layanan baru tersebut akan menyasar segmen lain.
"Pinang ini memang digital loan dan ini menjadi salah satu produk andalan kita. Nanti harapan kita yang sudah dilakukan di Pinang ini untuk nasabah yang berbasis payroll, bisa kita lakukan di segmen lain. Jadi tidak sebatas payroll. Bayangan kita nanti non payroll di agribisnis juga bisa kita lakukan seperti yang terjadi di Pinang," imbuhnya.
Eben menambahkan roadmap BRI Agro untuk mengakselerasi bisnis melalui platform digitalnya, selaras dengan niatan induk usaha menjadikan perseroan sebagai bank digital.
Diketahui, dalam paparan hasil RUPS BRI belum lama ini, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso kembali menegaskan arah BRI Agro menjadi bank digital.
"Tentang bisnis digital, apakah nanti terkait dengan BRI Agro digunakan sebagai kendaraan untuk mengembangkan bisnis digital? Saya kira kita ada arah ke sana," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers RUPSLB, Kamis (21/1/2021).
Sunarso mengatakan BRI Agro dinilai cukup mampu jika suatu waktu harus menjadi bank digital. Untuk menuju ke arah bank digital, perseroan tentu harus menyiapkan secara matang terkait sumber daya manusia, infrastruktur, produk, dan target pasarnya.
"Karena memang BRI Agro menurut saya sizenya cukup lincah kalau suatu waktu merubah bisnis model menjadi digital atau main di ekosistem [digital]," imbuhnya.