Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang 2020. Berdasarkan catatan keuangan unaudited, laba perseroan tumbuh 10,78 persen (year-on-year/yoy) sepanjang tahun lalu.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan bahwa kinerja perusahaan tetap terjaga sepanjang tahun lalu. Capaian pertumbuhan kinerja terjadi saat SMF memperoleh mandat perluasan pembiayaan di bidang perumahan rakyat oleh Kementerian Keuangan.
Ananta memaparkan kinerja unaudited sepanjang 2020, tercatat bahwa SMF membukukan pendapatan Rp2,3 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 25,28 persen (year-on-year/yoy) dari tahun sebelumnya senilai Rp1,8 triliun.
Hal tersebut mendorong aset perusahaan pada 2020 menjadi Rp35,5 triliun, tumbuh hingga 33,2 persen yoy dari sebelumnya Rp26,6 triliun. Capaian kinerja itu membuat profitabilitas SMF turut terkerek.
"Pada 2020, SMF memperoleh laba Rp524 miliar [tumbuh 10,78 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp473 miliar]," ujar Ananta dalam gelaran Media Briefing DJKN bertajuk Perluasan Mandat SMF di Bidang Perumahan Rakyat, Jumat (26/3/2021).
Pada 2020, SMF mencatatkan ekuitas Rp11,4 triliun atau tumbuh 22,9 persen (yoy) dari sebelumnya Rp9,3 triliun. Adapun, pada 2020 liabilitas perusahaan senilai Rp21,07 triliun turut meningkat 21,48 persen (yoy) dari sebelumnya Rp17,3 triliun.
Ananta menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap mendorong penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), khususnya di tengah kondisi overdemand yang kian meningkat. Saat ini permintaan hunian telah mencapai 1,2 juta per tahunnya, sementara suplai yang ada masih berkisar 400.000 per tahun.
"SMF menjembatani pembiayaan dari perbankan yang jangka panjang, supaya tidak terjadi missmatch," ujar Ananta.