Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Fintech Ilegal Menjamur, Begini Strategi BRI (BBRI) Agar Tak Kalah Saing

Vice President Digital Banking Development and Operation Division BRI Kholis Amhar mengatakan solusi untuk menghindari fintech ilegal adalah berikan solusi yang lebih baik.
Khadijah Shahnaz
Khadijah Shahnaz - Bisnis.com 13 April 2021  |  21:51 WIB
Fintech Ilegal Menjamur, Begini Strategi BRI (BBRI) Agar Tak Kalah Saing
Gedung BRI - bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memiliki strategi agar tidak kalah saing dengan finansial teknologi (fintech) ilegal.

Vice President Digital Banking Development and Operation Division BRI Kholis Amhar mengatakan solusi untuk menghindari fintech ilegal adalah berikan solusi yang lebih baik.

"Makanya dari sisi bank, BRI menyediakan open banking dengan fitur application programming interface [API] system,” ujar Kholis dalam webinar Melindungi Masyarakat dari Jeratan Fintech & Investasi Ilegal pada Selasa (13/4/2021).

Kholis menambahkan BRI menyediakan berbagai produk digital yang tentunya memberikan solusi yang lebih baik daripada fintech ilegal contohnya dengan Ceria. Ceria adalah pinjaman digital untuk pembiayaan transaksi melalui e-commerce atau online travel site.

Aplikasi Ceria dari BRI ini telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga masyarakat diminta jangan ragu untuk pengajuan limit karena aman.

Saat ini, fasilitas Ceria dapat dinikmati oleh nasabah tabungan Bank BRI yang telah mengajukan limit melalui aplikasi Ceria dan mendapatkan persetujuan.

"Jika fintech dinilai memiliki kemudahan dalam berikan pinjaman cepat, di Ceria pun cukup dalam 2 menit bisa mendapatkan pinjaman dan bunga yang jauh lebih kecil dibandingkan fintech ilegal," kata Kholis

Kholis pun mepaparkan Ceria memiliki KUR digital, di mana BRI bekerja sama dengan e-commerce besar di Indonesia. Dia pun mengungkapkan bahwa kini terdapat pergeseran industri perbankan.

Masyarakat tidak hanya melakukan aktivitas harian pada satu bank, tetapi juga pada berbagai layanan seperti e-commerce, ride hailing hingga dompet digital.

“Sekarang customers itu lebih dekat kepada fintech, e-commerce, digital wallet, sehingga posisi bank itu menjadi lebih jauh. Produk bank itu lebih untuk melakukan pembayaran di layanan e-commerce dan lainnya itu,” imbuh Kholis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bri layanan digital fintech
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top