Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Bank Banten (BEKS) Naik 124 Persen pada 2020. Begini Penjelasan Manajemen

Sementara itu, rugi sebelum pajak tercatat senilai Rp260,72 miliar atau naik 44,28 persen yoy.
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) membukukan rugi bersih senilai Rp308,16 miliar sepanjang tahun lalu.

Rugi tersebut melonjak 124,02 persen secara tahunan atau jika dibandingkan dengan rugi pada 2019, yang senilai Rp137,56 miliar. Sementara itu, rugi sebelum pajak tercatat senilai Rp260,72 miliar atau naik 44,28 persen yoy.

Dewan Komisaris Bank Banten menyatakan aspek rentabilitas yang terus menurun terutama disebabkan oleh keterbatasan penyaluran kredit, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan bunga bersih.

"Selain itu, keterbatasan permodalan menjadi kendala dalam pengembangan usaha bank," demikian pernyataan yang dikutip dari Laporan Tahunan 2020 Bank Banten.

Sementara, Direksi Bank Banten menyatakan dari aspek kinerja finansial, secara umum perseroan mengalami penurunan sebagai dampak pandemi Covid-19 dan persaingan usaha yang semakin ketat.

Penyaluran kredit Bank Banten sepanjang tahun lalu terkoreksi 29 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp5,34 triliun menjadi Rp3,79 triliun.

Kredit konsumsi masih mendominasi penyaluran perseroan senilai Rp1,70 triliun, kemudian kredit modal kerja senilai Rp1,14 triliun, dan kredit investasi senilai Rp946,32 miliar.

Perolehan dana pihak ketiga (DPK) BEKS tercatat senilai Rp2,58 triliun sepanjang 2020. Nilai ini menurun 53,76 persen yoy dari Rp5,58 triliun.

Adapun, untuk menekan kerugian, Bank Banten akan melanjutkan upaya peningkatan efisiensi terhadap pos-pos biaya.

"Perseroan juga akan memperbaiki kualitas aktiva produktif melalui penjualan aset yang diambil alih [AYDA] dan pengelolaan penyelesaian kredit bermasalah melalui restrukturisasi, penagihan, dan penjualan agunan."

Dari sisi permodalan, BEKS mencatatkan peningkatan ekuitas senilai Rp1,36 triliun, melonjak 147,77 persen dari 2019 yang senilai Rp549,53 miliar.

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) meningkat dari 9,01 persen menjadi 34,75 persen. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Bank Banten tercatat sebesar 22,27 persen untuk gross dan 4,51 persen untuk net.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper