Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah Indonesia (BSI) Bukukan Laba Rp742 Miliar Kuartal I 2021

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kenaikan laba perseroan didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal sehingga cost of fund atau biaya dana bagian dari keuntungan bank menjadi lebih besar.
Karyawan melanyani nasabahyang melakukan transaksi di PT Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis
Karyawan melanyani nasabahyang melakukan transaksi di PT Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mencatatkan laba bersih Rp742 miliar pada kuartal 1 2021, naik 12,85% dibandingkan dengan periode sama tahun 2020 sebesar Rp657 miliar. Kenaikan laba ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan margin dan bagi hasil sampai kuartal 1 2021 sebesar 5,16% secara year on year (yoy).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kenaikan laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal sehingga cost of fund atau biaya dana bagian dari keuntungan bank menjadi lebih besar.

“Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus ke empat hal di antaranya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, me-manage efisiensi, akselerasi kapabilitas digital dan integrasi operasional pasca-merger,” kata Hery.

Dengan pertumbuhan laba yang tinggi, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,19% per Desember 2020 menjadi 14,12% per Maret 2021.

Dari sisi bisnis, BSI kuartal 1 2021 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp159 triliun, naik 14,74% dari periode sama 2020 sebesar Rp138,6 triliun. Komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp71,6 triliun (45,0% dari total pembiayaan); segmen korporasi Rp37,3 triliun (23,5%); segmen kecil dan menengah Rp20,8 triliun (13,1%); mikro Rp15,0 triliun (9,4%); dan komersial Rp9,6 triliun (6,1%).

Seiring kenaikan bisnis, BSI tetap menjaga kualitas pembiayaan ditunjukkan dengan tren penurunan non performing finance (NPF) gross dari 3,35% kuartal I/2020 menjadi 3,09% di kuartal I/2021. Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 137,48% per akhir Maret 2021.

Dari sisi liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Indonesia tercatat Rp205,5 triliun, naik 14,3% dibandingkan akhir Maret 2020 sebesar Rp179,8 triliun. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan dana murah (giro dan tabungan) sebesar 14,73% sehingga meningkatkan rasio CASA dari 57,54% pada kuartal I/2020 menjadi 57,76% kuartal I/2021.

Dengan kinerja tersebut, sampai kuartal I/2021, BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp234,4 triliun naik 12,65% (yoy) dar sebelumnya Rp208,1 triliun. BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1%.

BSI terus meningkatkan kapabilitas digital, hal ini tercermin dari volume transaksi kanal digital BSI yang tumbuh signifikan.  Nilainya hingga Maret 2021 lalu sudah menembus Rp40,85 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 82,53% (yoy).

Sepanjang Januari-Maret 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp17,3 triliun. Akumulasi jumlah transaksi dari platform tersebut mencapai 14,65 juta transaksi, tumbuh 72,35% (yoy). Secara umum, kenaikan volume transaksi melalui channel digital banking BSI sampai Maret 2021 naik 43,3% (yoy). Selain disumbang oleh transaksi BSI Mobile (42%), kenaikan ini juga ditopang aktivitas nasabah pada kanal internet banking (24%); kartu debit/kredit (17%); dan ATM (14%).

Pada kesempatan ini, Bank Syariah Indonesia juga mengumumkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 yang diselenggarakan di Wisma Mandiri 1 Lantai 11 Jakarta Selatan.

Sebanyak enam mata acara yang diputuskan dalam RUPS Tahunan ini diantaranya persetujuan laporan keuangan tahun buku akhir Desember 2020; persetujuan penggunaan laba bersih tahun 2020; remunerasi direksi, komisaris dan Dewan Pengawas Syariah 2021; persetujuan penunjukkan kantor akuntan publik; persetujuan perubahan susunan Dewan Pengawas Syariah; dan persetujuan perubahan anggaran dasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper