Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I/2021 surplus sebesar US$4,1 miliar atau sebesar Rp58,63 triliun.
NPI pada kuartal I/2021 mengalami peningkatan berupa surplus setelah mengalami defisit sebesar US$0,2 miliar pada kuartal sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menuturkan bahwa surplus NPI pada kuartal I/2021 menopang ketahanan eksternal. Surplus tersebut berasal dari surplus transaksi modal dan finansial, yang melampaui defisit transaksi berjalan yang rendah sebesar sebesar US$1,0 miliar atau 0,4 persen dari PDB. Adapun, pada triwulan sebelumnya mencatat surplus sebesar US$0,9 miliar atau 0,3 persen dari PDB.
Surplus transaksi modal dan finansial pada kuartal I/2021 terutama ditopang oleh investasi portofolio. Pada kuartal I/2021, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar US$5,6 miliar atau 2,0 persen dari PDB.
Pada kuartal sebelumnya defisit tercatat sebesar US$1,0 miliar atau 0,4 persen dari PDB. “Aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio makin meningkat seiring persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung,” tulis Erwin dalam siaran pers, Jumat (21/5/2021).
Maka itu, dengan perkembangan tersebut posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2021 mencapai US$137,1 miliar, atau meningkat dari US$135,9 miliar pada akhir Desember 2020.
Baca Juga
“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional,” ujar Erwin.