Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat total aliran modal asing yang minggat dari pasar keuangan Indonesia sepanjang tahun kalender 2021 telah mencapai Rp13,23 triliun.
"Berdasarkan data setelmen selama 2021 [year to date/ytd], nonresiden jual neto Rp13,23 triliun," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Jumat (21/5/2021).
Adapun, pada minggu ketiga Mei 2021, berdasarkan data transaksi 17-20 Mei 2021, total aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp1,48 triliun.
Secara rinci, jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp0,89 triliun, dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,59 triliun.
Sementara itu, BI juga merilis data perkembangan nilai tukar rupiah pada 17-21 Mei 2021. Rupiah pada Kamis (20/5/2021) ditutup pada level (bid) Rp14.370 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat pagi (21/5/2021), rupiah dibuka pada level (bid) sedikit melemah di Rp14.330 per dolar AS.
Baca Juga
Lalu, imbal hasil (yield) SBN 10 tahun turun dari level 6,49 persen pada Kamis (20/5/2021) ke level 6,46 persen pada Jumat (21/5/2021).
Untuk premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 77,45 bps per 20 Mei 2021 dari 76,11 bps per 14 Mei 2021.
Erwin lalu menambahkan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mengawasi secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkasnya.