Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Catat Modal Asing Minggat dari Indonesia Rp13,23 Triliun sepanjang Januari-Mei

Pada minggu ketiga Mei 2021, berdasarkan data transaksi 17-20 Mei 2021, total aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp1,48 triliun.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat total aliran modal asing yang minggat dari pasar keuangan Indonesia sepanjang tahun kalender 2021 telah mencapai Rp13,23 triliun.

"Berdasarkan data setelmen selama 2021 [year to date/ytd], nonresiden jual neto Rp13,23 triliun," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Jumat (21/5/2021).

Adapun, pada minggu ketiga Mei 2021, berdasarkan data transaksi 17-20 Mei 2021, total aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp1,48 triliun.

Secara rinci, jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp0,89 triliun, dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,59 triliun.

Sementara itu, BI juga merilis data perkembangan nilai tukar rupiah pada 17-21 Mei 2021. Rupiah pada Kamis (20/5/2021) ditutup pada level (bid) Rp14.370 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada Jumat pagi (21/5/2021), rupiah dibuka pada level (bid) sedikit melemah di Rp14.330 per dolar AS.

Lalu, imbal hasil (yield) SBN 10 tahun turun dari level 6,49 persen pada Kamis (20/5/2021) ke level 6,46 persen pada Jumat (21/5/2021).

Untuk premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 77,45 bps per 20 Mei 2021 dari 76,11 bps per 14 Mei 2021.

Erwin lalu menambahkan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mengawasi secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper