Bisnis.com, JAKARTA - PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) resmi bekerja sama dengan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) untuk memperluas pembiayaan bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memiliki potensi.
Keduanya telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) pada 6 Mei 2021 yang diwakili oleh CEO Modal Rakyat Hendoko Kwik dan Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan.
Bank Neo Commerce berkomitmen dapat menyalurkan kredit hingga Rp50 Miliar kepada pelaku UKM berpotensi melalui Modal Rakyat. Hendoko mengatakan dengan bergabungnya Bank Neo Commerce sebagai mitra strategis akan memperkuat Modal Rakyat untuk dapat melakukan akselerasi inklusi keuangan bagi pelaku UMKM di Indonesia.
“Kami berharap ke depan, kerja sama ini dapat terus menjadi sinergi untuk mendukung sistem keuangan digital di Indonesia,” ungkap Hendoko dalam keterangan resmi, Senin (24/5/2021).
Sementara itu, Tjandra Gunawan menambahkan kerjasama Bank Neo Commerce dengan Modal Rakyat semakin memperluas jangkauan kami untuk dapat membantu UKM untuk tumbuh lebih cepat di tengah pandemi Covid-19.
Dirut Bank Neo Commerce tersebut sadar sadar inklusi keuangan yang kami ingin wujudkan akan semakin cepat tercapai dengan menggandeng berbagai perusahaan keuangan terdepan.
"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Modal Rakyat yang memiliki rekam jejak yang baik dalam penyaluran pembiayaan pada UKM,” jelas Tjandra.
Bank Neo Commerce telah berkomitmen untuk menyalurkan kredit hingga Rp50 Miliar kepada pelaku UKM berpotensi melalui Modal Rakyat. Pembiayaan yang diberikan merupakan jenis pembiayaan invoice financing atau PO financing dengan nominal pembiayaan per pinjaman mencapai Rp2 Miliar.
Dengan bergabungnya Bank Neo Commerce menambah mitra Pendana Institusi di Modal Rakyat yang hingga kini sudah ada lebih dari 10 perusahaan sebagai mitra strategis channelling.
Sebagai perusahaan P2P Lending, sejak 2018 Modal Rakyat telah menyalurkan lebih dari Rp1,2 Triliun. Pembiayaan Modal Rakyat sebanyak 46,78 persen pada sektor Teknologi Informasi, 27,52 persen sektor Perdagangan, dan sisanya tersebar pada sektor-sektor lainnya seperti arsitektur dan konstruksi, fashion, logistik, kesehatan, permesinan, hingga manufaktur.
