Bisnis.com, JAKARTA - Proses pembentukan holding ultra mikro terus berjalan. Rencana tersebut juga telah mendapatkan restu dari Komite Privatisasi.
Holding ultra mikro nantinya beranggotakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pembentukan holding ultra mikro telah mendapatkan persetujuan dari Komite Privatisasi. Selain itu, DPR juga telah memberikan rekomendasi untuk pembentukan holding.
Sunarso menambahkan semua proses menuju holding tetap berjalan. Namun, saat ini pihaknya belum dapat menyampaikan data terkait holding karena belum masuk fase keterbukaan informasi.
"Holding ultra mikro, kami sudah mendapatkan persetujuan dari Komite Privatisasi dan sudah barang tentu dapat rekomendasi dari Parlemen. Proses kami jalankan. Namun, sampai dengan hari ini kami tidak boleh menyampaikan terkait angka dan lain lain karena belum memasuki fase keterbukaan informasi," katanya dalam konferensi pers kinerja kuartal I/2021, Selasa (25/5/2021).
Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim bahwa rencana pemerintah membentuk holding BUMN ultra mikro sudah mendapat dukungan dari seluruh pemangku kebijakan.
Dia menyebut holding ultra mikro akan fokus pada gerakan pemberdayaan bisnis melalui PNM, sedangkan pengembangan bisnis UMKM dan ultra mikro akan dilakukan Pegadaian serta BRI.
“Dari audiensi kami dan rapat dengan berbagai pihak saat ini kami sudah mendapat dukungan dari OJK, BI, LPS, KSSK, dan terakhir dirapatkan di Komite Privatisasi yang dipimpin Menko Perekonomian. Kami sudah sosialisasi dan dapat persetujuan ini,” tutur Erick.