Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. akan memprioritaskan investor strategis dalam aksi penambahan modal melalui mekanisme rights issue dan private placement.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan pihaknya saat ini sedang bernegosiasi dengan sejumlah calon investor strategis. Meski belum mau membocorkan siapa yang akan masuk, dia memastikan investor strategis harus memiliki nilai tambah untuk pengembangan layanan perbankan digital Motion Banking.
"Untuk HMETD tentunya nanti akan ada anchor investor yang sekarang sedang bernegosiasi dengan kita. Ada cukup banyak yang berminat. Tentunya akan dicari yang bisa memberikan nilai tambah," terangnya dalam public expose, Rabu (9/6/2021).
Sementara itu, penambahan modal melalui private placement atau mekanisme non-HMETD akan dicadangkan untuk tahun depan. Periode pelaksanaan private placement diperkirakan mulai semester II/2022 sampai dengan semester I/2023.
Hary Tanoe mengatakan jika strategi pengembangan layanan digital banking berhasil, maka perseroan membutuhkan modal yang lebih besar. Nah, penambahan modal lewat private placement sebagai antisipasi adanya kebutuhan dana perseroan.
"Nah itu dicadangkan untuk itu. Dan tentunya dicari pihak-pihak yang bisa bersinergi," imbuhnya.
Dia mengaku terkejut dengan banyaknya calon investor asing yang ingin masuk sebagai pemegang saham MNC Bank. Dan saat ini masih proses negosiasi.
"Saya sangat suprise banyak sekali yang datang ingin menjalin kerja sama dan masuk sebagai pemegang saham," ujarnya.
Sebagai informasi, HMETD MNC Bank menawarkan sebanyak 14,2 miliar saham, yang mewakili setengah dari sahamnya saat ini (2:1), sedangkan non-HMETD menawarkan 2,5 miliar saham atau maksimal 10% dari total saham yang disetor oleh BABP dengan harga yang akan ditentukan kemudian.