Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) mengkonfirmasi bahwa tranformasi digital tahun ini mulai agresif.
OJK sebelumnya mengungkapkan ada 7 bank yang dalam proses go digital. Seperti Bank BCA Digital, PT BRI Agroniaga Tbk., PT Bank Neo Commerce Tbk., PT Bank Capital Tbk., PT Bank Harda Internasional Tbk., PT Bank QNB Indonesia Tbk., dan PT KEB HanaBank.
Sementara, lima bank yang menobatkan diri sebagai bank digital yakni Jenius dari Bank BTPN, Wokee dari Bank Bukopin, Digibank dari Bank DBS, TMRW Bank UOB, dan Jago dari Bank Jago.
Windiartono Tabingin, Direktur Kepatuhan Bank QNB Indonesia, mengatakan perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan produk dan layanan dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi digital.
"Kami telah mengembangkan platform digital Bank QNB Indonesia dengan berbagai fitur baru yang disesuaikan dengan karakteristik nasabah kami," katanya, Jumat (11/6/2021).
Adapun, Windiarto memaparkan perseroan sedang mengembangkan platform digital yang baru dan lebih canggih yang dapat meningkatkan pelayanan nasabah, seperti QNB Indonesia mobile banking yang baru, dan registrasi mandiri (self-registration).
Selain itu, ada juga penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang memungkinkan nasabah bertransaksi dengan QR code di merchant manapun, dan fitur transaksi valuta asing (foreign exchange/FX).
"Di samping itu, perseroan juga melakukan kemitraan dengan perusahaan teknologi keuangan [financial technology/fintech] untuk membuat produk-produk baru, seperti produk pinjaman digital," katanya.
Sebelumnya, Bank QNB Indonesia telah memaparkan sejumlah inisiatif dalam menjalankan bisnis pada tahun kerbau logam 2021. Pada tahun ini, BKSW memiliki enam inisiatif.
Pertama, mendorong wholesale banking dengan fokus pada kredit berkualitas dan segmen nasabah pilihan. Kedua, memperbaiki cost income ratio (CIR) dengan optimalisasi biaya jaringan dan distribusi, serta efisiensi dan efektivitas biaya.
Ketiga, yaitu menjalankan inisiatif utama IT melalui migrasi pada sistem kartu kredit yang lebih superior dan sistem treasury yang baru.
Keempat, perseroan fokus digital melalui kemitraan untuk produk baru pinjaman digital dan berinvestasi pada fitur baru dalam mobile banking.
Kelima, mengembangan preposisi ritel dengan membentuk kembali segmen ritel pada tahun ini melalui fitur baru pada mobile dan internet banking features serta membentuk kemitraan baru.
Keenam, yaitu meningkatkan kapabilitas manajemen risiko dengan meningkatkan standar keamanan IT dan otomatisasi pengawasan risiko.