Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk. (BNC) melaporkan telah mendapat penambahan jumlah saham sebanyak 183,9 juta lembar saham. Dalam keterbukaan informasi (22/6/2021), saldo saham yang beredar naik dari sebelumnya 7,06 miliar menjadi 7,25 miliar lembar saham.
"Adapun hal ini sehubungan dengan berlangsungnya periode pelaksanaan HMETD menjadi saham untuk Bank Neo Commerce," sebut keterbukaan informasi tersebut.
Adapun, perseroan mengantongi restu para pemegang saham menambah modal melalui penerbitan saham baru dan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Keputusan tersebut merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat (28/5/2021) pukul 14.00 di Jakarta.
BNC menyiapkan penawaran umum terbatas (PUT) dalam rangka hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. BNC akan melakukan PUT V dengan HMETD sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
Selanjutnya, BNC akan melakukan PUT VI dengan melepas sebanyak-banyaknya 5 miliar saham dan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
"Dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk belanja modal dan meningkatkan modal inti perseroan," ujar Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan keterangan resmi.
Tjandra mengatakan dalam rangka untuk memperkuat struktur kepengurusan, BNC mengangkat Pramoda Dei Sudarmo sebagai Komisaris Independen dan Hartono Budihardjo sebagai Direktur Operasi.
"Yang berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Adapun, kinerja keuangan BNC hingga 31 April 2021 mencatatkan total aset senilai Rp5,91 triliun, dana pihak ketiga Rp 4,35 triliun, total penyaluran kredit Rp 3,76 triliun, dan total ekuitas Rp1,07 triliun.
Pemegang saham BBYB sampai dengan 27 Mei 2021 antara lain PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan kepemilikan sebesar 24,98 persen, PT Gozco Capital 20,13 persen, PT Asabri (Persero) 16,3 persen, Yellow Brick Enterprise Ltd. 11,1 persen dan sisanya pemegang saham publik 27,49 persen.