Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dear Para Kepala Daerah, Ini Syarat Proyek Dapat Pinjaman PEN PT SMI

Program pinjaman dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada daerah terdampak Covid-19 merupakan mandat pemerintah ke pada SMI. Terkini, telah ada 28 Pemda yang tercatat telah mengakses pinjaman SMI dengan nilai Rp19,13 triliun.
Sebanyak 19 trainset dari total 31 trainset LRT Jabodebek telah dikirim ke Jakarta melalui stasiun Harjamukti (20/1/2021). /INKA
Sebanyak 19 trainset dari total 31 trainset LRT Jabodebek telah dikirim ke Jakarta melalui stasiun Harjamukti (20/1/2021). /INKA

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan infrastruktur pelat merah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) tak akan sembarangan dalam memberikan pinjaman realisasi proyek-proyek pemerintah daerah.

Sekadar informasi, pinjaman yang diberikan terkait program pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada daerah terdampak Covid-19 merupakan mandat pemerintah ke pada SMI. Terkini, telah ada 28 Pemda yang tercatat telah mengakses pinjaman SMI dengan nilai Rp19,13 triliun.

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), PT SMI mendapatkan perluasan mandat ini sejak 2020, dengan total senilai Rp20 triliun, terdiri dari Rp10 triliun dana APBN dan Rp10 triliun dana PT SMI.

Faaris Pranawa, Direktur Manajemen Risiko PT SMI menjelaskan bahwa prinsip transparan, accountability, responsible, dan fairness merupakan keniscayaan dalam setiap kegiatan penyaluran pembiayaan SMI, termasuk dalam program pinjaman PEN Pemda.

"Untuk memitigasi risiko tentunya kita harus punya proses identifikasi yang kuat kepada setiap proyek yang kita biayai. Maka, secara menyeluruh kita akan melakukan kajian dari mulai aspek investasi, kreditnya, dari aspek hukum, bahkan lingkungan-sosial sampai teknis," jelasnya dalam diskusi bersama media, Selasa (29/6/2021).

Selain itu, Faaris menjelaskan institusi terkait pun terus mengawasi jalannya program ini, mulai dari sebelum komitmen sampai monitoring realisasi proyek.

Di antaranya Kemenkeu itu sendiri, Kementerian Dalam Negeri, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan stakeholder terkait lain dalam diskusi bersama agar tujuan pembiayaan tercapai.

"Kalau untuk program PEN Pemda dan BUMN, kita melibatkan stakeholder seperti Kemendagri dan Kemenkeu untuk melihat kapasitas daerah tersebut dalam menerima pinjaman. Bagaimana kemampuan pengembalian, dan ada risiko apa saja selama masa pinjaman. Kita diskusikan baik untuk proyeknya, tenornya, atau syarat khusus yang ditujukan untuk memitigasi risiko," tambahnya.

Terkini, beberapa proyek yang tengah berada dalam pipeline dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) per Mei 2021, antara lain pelabuhan Ambon Baru, SPAM regional Pantura, Bendungan Merangin, TPPAS Manggar Balikpapan, Rumah Susun Karawang, PJU Kab. Madiun, dan transportasi urban Jawa Barat.

Sementara itu, progres pengembangan proyek non-KPBU yang telah berjalan per Mei 2021, di antaranya ITF 3 Jakarta Timur, PLTMH Maiting Hulu, PLTMH Bayang Nyalo, PLTMH Rahu 2, PLTBg Pasir Mandoge, KPBU PJU Madiun, KPBU PJU Lombok Barat, LRT Jabodetabek, dan BRT Semarang.

Sebelumnya, SMI meminta persyaratan daerah yang bisa mengakses pinjaman PEN dari PT SMI, di antaranya merupakan daerah yang terdampak Covid-19, dan memiliki program PEN skala daerah.

Selain itu, pemerintah daerah yang pernah meminjam dari PT SMI dan berminat menambah pinjamannya lagi lewat program pinjaman PEN, maka jumlahnya tidak boleh melebihi 75 persen jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.

Daerah juga harus memenuhi rasio kemampuan keuangan daerah atau fiscal space untuk mengembalikan pinjaman, paling sedikit 2,5 kali dalam rangka meminimalkan risiko gagal bayar.

SMI pun mewajibkan Pemda melakukan studi kerangka acuan kegiatan yang memuat rencana kegiatan, perhitungan nilai kegiatan, rencana penarikan pinjaman, dan rencana pembayaran pinjaman kembali.

Pasalnya, program atau proyek yang mendapat pinjaman PEN tersebut harus memiliki implikasi dalam percepatan ekonomi atau menambah tenaga kerja, dan Pemda secara teknis telah siap menerima pencairan dana.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper