Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) pada perdagangan pada hari ini, Kamis (1/7/2021).
Hal tersebut sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham Bank Ina.
"Dalam rangka cooling down, PT Bursa EFek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Bank Ina Perdana Tbk. [BINA] pada perdagangan tanggal 1 Juli 2021," terangnya melalui surat pengumuman Peng-SPT-00101/BEI.WAS/06-2021 tanggal 30 Juni 2021.
Penghentian sementara perdagangan saham BINA tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk memeprtimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham Bank Ina.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," tulis Bursa.
Sebelum melakukan suspensi, BEI terlebih dahulu memasukkan saham BINA ke dalam pemantauan Bursa karena telah terjadi peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham BINA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," terang Bursa dalam pengumuman 22 Juni 2021.
Diketahui, kenaikan harga saham Bank Ina sempat menyentuh batas ARA selama empat hari beruntun.
Saham Bank Ina mulai melejit setelah penyelenggaraan RUPS tahunan dan RUPSLB pada 16 Juni 2021. Salah satu agenda yang menarik perhatian yakni persetujuan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak-banyaknya Rp2 miliar saham dengan target perolehan dana minimal Rp1 triliun yang akan digunakan untuk meningkatkan dan mempercepat proyek digital perseroan.
Keesokan harinya, harga saham Bank Ina meroket secara beruntun. Pada perdagangan 17 Juni 2021, harga sahamnya berakhir di level Rp2.470 atau naik 24,75 persen. Selanjutnya pada 18 Juni 2021, harga sahamnya juga naik 24,70 persen ke level Rp3.080.
Kemudian pada 21 Juni 2021, harga sahamnya menyentuh ARA atau naik 25 persen dan berakhir di level Rp3.850. Dan pada 22 Juni 2021, di awal perdagangan saham Bank Ina langsung melonjak 24,94 persen ke level Rp4.810 per saham. Pada perdagangan 30 Juni 2021, saham Bank Ina ditutup di level Rp5.575 atau naik 11,72 persen.