Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) terus menyelesaikan proses migrasi rekening nasabah, dari rekening bank syariah legacy (BRI Syariah dan BNI Syariah) ke rekening BSI.
Setelah tiga bank syariah resmi merger pada 1 Februari 2021, Bank Syariah Indonesia secara bertahap melakukan proses migrasi. Wakil Direktur Utama 1 Bank Syariah Indonesia Ngatari menyampaikan perseroan telah menyelesaikan proses migrasi rekening dan penyatuan sistem atau roll out di 5 region.
Saat ini tersisa 6 region yang dalam proses roll out, yakni Jakarta I, II, dan III, serta Bandung, Surabaya, Banjarmasin. Secara bisnis, proses migrasi tersebut telah mencapai 45 persen dari total rekening.
Sementara, 55 persen sisanya dapat selesai sesuai dengan target yang dipasang pada 1 November 2021. "BSI memiliki 11 region. Lima region sudah kita selesaikan, tinggal 6 region," terangnya dalam konferensi pers, Selasa (6/7/2021).
Lebih lanjut, BSI mengubah skema migrasi rekening menjadi secara digital dan otomatis dari rekening bank syariah legacy (BRI syariah dan BNI Syariah) ke rekening BSI. Hal ini untuk mendukung penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perseroan terus melakukan perbaikan skema migrasi rekening, baik dari sisi IT, jaringan, dan layanan, sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang BSI untuk melakukan proses migrasi rekening, di mana kartu ATM ex-BRIS dan ex-BNIS masih bisa digunakan.
"Terkait mobile banking, nasabah ex-BRIS dan ex-BNIS agar memindahkan mobile banking ke BSI Mobile untuk dapat bertransaksi melalui mobile banking, karena mobile banking yang sebelumnya sudah tidak dapat digunakan. Langkah ini sebagai bentuk komitmen BSI Go Digital sehingga nasabah dapat tetap aman dan nyaman dalam bertransaksi," terangnya.