Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya bank syariah yang berbasis digital menjalankan operasinya sesuai dengan prinsip yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Wapres mengatakan sistem digitalisasi perbankan syariah dapat mudah berkembang dan diterima masyarakat Indonesia, tetapi masih terdapat tantangan besar.
“Sebagai upaya menjaga kepercayaan masyarakat, sistem perbankan digital syariah kiranya juga telah mengimplementasikan nilai-nilai syariah sebagaimana ketentuan yang dikeluarkan oleh DSN MUI,” katanya dalam acara seremoni PT Bank Aladin Syariah Tbk. pada Rabu (7/7/2021).
Dia juga meminta agar perbankan digital syariah juga mengikuti regulasi yang diterapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Wapres yang juga masih menjabat sebagai Badan Pengawas DSN MUI ini meyakini pasar bank syariah akan semakin meningkat di Indonesia, dibuktikan dengan naiknya pangsa pasar bank syariah dari 5,7 persen pada 2017 menjadi 6,5 persen pada 2020.
Untuk mengakselerasi pertumbuhan, baik regulator dan pemain keuangan syariah harus fokus dalam meningkatkan inklusi dan literasi perbankan digital di tengah masyarakat ataupun badan usaha seperti UMKM, dan juga segmen milenial.
Hasil penelitian Inventure Knowledge tahun 2020 tentang Millennial Muslim Megashifts, diperoleh kesimpulan bahwa setelah pandemi Covid-19, mayoritas publik berjumlah 58 persen cenderung lebih religius dan lebih memilih lembaga keuangan dengan prinsip syariah.
“Pentingnya generasi milenial untuk masuk ke pasar perbankan Syariah, penyediaan produk dan layanan perbankan syariah yang kompetitif, distribusi kanal digital agar lebih mudah diakses masyarakat,” tuturnya.