Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk. merencanakan aksi penambahan modal lewat rights issue di semester II/2021 dengan total target dana yang dihimpun hingga Rp4 triliun.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menyadari kebutuhan permodalan untuk mendukung rencana bisnis perseroan sebagai bank digital. Permodalan juga dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, perseroan aktif melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal melalui rights issue. Baru-baru ini, Bank Neo Commerce baru saja menyelesaikan rights issue senilai Rp250 miliar di kuartal II/2021.
"Alhamdulillah kami sudah berhasil merampungkan rights issue kemarin sebesar Rp250 miliar," katanya dalam webinar, Kamis (15/7/2021).
Tak berhenti di situ, perseroan kembali merancang aksi rights issue berikutnya di semester II/2021. Pada periode tersebut, Tjandra menyebutkan akan ada dua aksi rights issue.
Secara rinci, aksi rights issue di kuartal III/2021 mengincar dana Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun. Selanjutnya, aksi rights issue di kuartal IV/2021 dengan target dana yang dihimpun minimal Rp2 triliun.
"Kami sedang dalam proses rights issue yang berikutnya sekarang ini sebesar Rp1,5 triliun sampai dengan Rp2 triliun. Next-nya masih di 2021 rencananya, kami akan melakukan rights issue lagi minimal sebesar Rp2 triliun," katanya.
Tjandra mengatakan rencana perseroan meningkatkan permodalan guna mendukung semua rencana dan investasi bisnis Bank Neo Commerce.
"Semua permodalan sudah kami masukan dalam perhitungan kami untuk memastikan, menunjang, kami punya sustainable growth ke depannya," imbuhnya.