Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diadang PPKM Darurat, Begini Target Pembiayaan Baru WOMF

Hal ini menilik moncernya kinerja sepanjang semester I/2020 dibandingkan periode sebelumnya yang notabene baru terdampak pandemi di Maret-April 2020.
Petugas melayani nasabah di salah satu cabang WOM Finance di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (7/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Petugas melayani nasabah di salah satu cabang WOM Finance di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (7/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan konsumen, PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF), tetap optimistis pembiayaan baru masih akan bertumbuh pada semester II/2021 kendati Indonesia tengah memasuki periode lonjakan kasus Covid-19.

Direktur Keuangan WOMF Zacharia Susantadiredja menjelaskan bahwa keyakinan itu muncul usai menilik moncernya kinerja sepanjang semester I/202I dibandingkan dengan periode sebelumnya yang notabene baru terdampak pandemi di Maret 2020-April 2020.

"Penyaluran pembiayaan WOM Finance di semester I/2021 berhasil mencapai Rp1,8 triliun atau meningkat 30 persen dibandingkan semester satu tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/7/2021).

Sekadar informasi, WOMF begitu terdampak pandemi Covid-19 pada periode tersebut sehingga hanya mampu menyalurkan Rp2,39 triliun sepanjang tahun atau turun jauh 58,6 persen (year-on-year/yoy) dari Rp5,79 triliun untuk periode 2019.

Oleh sebab itu, lanjut dia, apabila permintaan kredit sepeda motor dan multiguna — yang menjadi portofolio andalannya masih bisa terjaga sampai kuartal III/2021 kendati terdampak Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM — pertumbuhan double digit pada 2021 masih relevan.

"Semester II/2021 kami proyeksikan penyaluran pembiayaan dapat meningkat di atas 35 persen dibandingkan semester I/2021. Memang kami melihat akan ada koreksi di bulan Juli-Agustus terkait dengan adanya PPKM tetapi kami harapkan di bulan-bulan selanjutnya penyaluran pembiayaan dapat kembali meningkat," tambahnya.

Sebelumnya, sepanjang 2020 kontraksi kinerja produk-produk andalan WOMF disumbang oleh pembiayaan motor baru yang turun 70,8 persen (yoy) menjadi Rp790,3 miliar dan pembiayaan motor bekas turun 81,9 persen (yoy) menjadi Rp32,24 miliar.

Sejalan dengan itu, jumlah unit sepeda motor yang tersalurkan melalui akomodasi kredit WOMF juga tercatat turun jauh dari 355.095 unit pada 2019 menjadi hanya 131.214 unit pada 2020.

Adapun, dari produk pembiayaan multiguna beragunan motor atau MotorKu pun turun 53,7 persen (yoy) ke Rp652,91 miliar sementara pembiayaan multiguna MobilKu turun 49,8 persen ke Rp752,98 miliar.

Kendati demikian, beberapa lini bisnis baru yang tercipta pada 2020 mampu sedikit menolong WOMF dari koreksi lebih dalam.

Beberapa di antaranya, yakni fasilitas dana MotorKu (Rp259 juta) dan MobilKu (Rp125,65 miliar), pembiayaan investasi dari sales atau leaseback (Rp11,43 miliar), pembiayaan modal kerja beragunan mobil (Rp15,88 miliar), serta pembiayaan modal kerja sales dan leaseback (Rp12,94 miliar).

Kinerja ini tetap membawa WOMF mengalami penurunan aset piutang pembiayaan kelolaan dari Rp7,74 triliun pada 2019 menjadi Rp4,54 triliun pada 2020, yang berdampak pada penurunan total aset dari Rp8,27 triliun ke Rp5,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper