Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyetujui pembentukan penerbitan saham baru untuk kebutuhan pembentukan holding BUMN ultra mikro.
Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan perseroan memiliki visi untuk menjadi juara dalam hal program inklusi keuangan pada 2025. Holding ultra mikro, menurutnya, menjadi sinergi yang tepat untuk dapat melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan bunga pembiayaan lebih murah lagi.
"Ini juga sejalan untuk mendorong keberlangsungan bisnis segmen ultra mikro. Ini pun sejalan dengan keinginan pemerintah untuk mendorong BUMN sebagai agen penciptaan nilai dan pertumbuhan nasional," katanya dalam konferensi pers BRI, Kamis (22/7/2021).
Sunarso menjelaskan, penerbitan saham ini akan dilakukan melalui skema Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
Dalam rights issue ini, perseroan akan menerbitkan saham baru kira-kira 28,67 miliar seri B. Pemerintah akan menggunakan haknya dengan inbreng saham dari Pegadaian dan PNM. Pemerintah pun masih tetap memiliki 1% saham seri A Pegadaian dan PNM.
"Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembentukan holding ultra mikro, sedangkan sisanya untuk pengembangan bisnis holding ultra mikro, dan segmen mikro," sebutnya.
Baca Juga
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu RK menambahkan perseroan berkeinginan untuk menyediakan layanan keuangan yang lebih lengkap kepada pelaku ultra mikro nasional.
Adapun, terkait dengan harga pelaksanaan, Viviana menyampaikan harga belum ditetapkan pada rapat kali ini. Perseroan akan menerbitkan prospektus lebih lanjut terkait dengan penetapan harga pelaksanaan penerbitan saham baru ini.
Dia menyampaikan perseroan akan memperhatikan perkembangan ekonomi terbaru, serta perkembangan harga saham perseroan. "Namun, kami memiliki basis investor dan nilai bisnis yang berbeda dengan bak lain. Kami pun juga yakin eksekusi penyerapan saham ini akan maksimal," ujarnya.