Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerek Investasi ke Bank Ganesha (BGTG), GSMF Bakal Terbitkan 10,1 Miliar Saham

Sesuai peraturan OJK, Bank Ganesha perlu meningkatkan modal intinya menjadi minimal sebesar Rp2 triliun pada tahun ini dan menjadi Rp3 triliun pada 2022.
Suasana di kantor Bank Ganesha./Istimewa
Suasana di kantor Bank Ganesha./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu pemegang saham PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG), PT Equity Development Investment Tbk. (GSMF) berencana menerbitkan 10,1 miliar saham untuk meningkatkan investasi ke bank tersebut.

Sebagai informasi, Equity Development Investment saat ini mengenggam saham Bank Ganesha dengan porsi 29,86 persen. Selain itu, saham BGTG dimiliki oleh UOB Kay Hian Pte Ltd sebesar 12,4 persen dan masyarakat sebesar 57,72 persen.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (22/7/2021), GSMF menyatakan perseroan bermaksud meningkatkan investasi kepada Bank Ganesha.

"Sehubungan dengan hal tersebut, perseroan akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu [PMHMETD] sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No.32/POJK.04/2015 yo No.14/POJK.04/2019," demikian pengumuman yang dikutip Bisnis pada Jumat (23/7/2021).

Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 10,1 miliar dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 135,48 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Sementara, harga penawaran akan diumumkan kemudian dalam prospektus PMHMETD. "Saham baru dalam PMHETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, termasuk hal dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya."

Equity Development Investment bakal menyelenggaraan RUPST pada 30 Agustus 2021 untuk membahas rencana penambahan modal tersebut. Dengan demikian, realisasi PMHMETD paling lambat 12 bulan setelah pelaksanaan RUPST.

Dana hasil aksi tersebut, setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan untuk meningkatkan investasi saham pada Bank Ganesha dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Sisanya, jika ada, akan digunakan untuk modal kerja.

Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Ganesha Lisawati mengatakan perseroan berkomitmen dalam meningkatkan modal inti sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Beberapa rencana yang sempat jadi pertimbangan perseroan, seperti membuka diri untuk masuknya mitra strategis.

Namun, jika investor baru tidak kunjung ada, lanjutnya, pemilik modal existing akan tetap melakukan penambahan modal. "Saat ini kami masih mempelajari opsi yang mana terbaik untuk diambil dan menjadi grand design," ujar Lisawati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Ganesha, Rabu (19/5/2021).

Lisawati berharap pada semester dua tahun ini rencana penambahan modal tersebut sudah menemui titik jelas. Adapun, sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Ganesha perlu meningkatkan modal intinya menjadi minimal sebesar Rp2 triliun pada tahun ini dan menjadi Rp3 triliun pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper