Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diproyeksi membuat penyaluran kredit melambat. Salah satunya, kredit konsumsi yang sebelumnya telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan pada awal tahun.
Terbaru, kredit konsumsi pada Juni 2021 tumbuh 1,9% yoy. Angka tersebut membaik dari posisi Mei 2021 yang tumbuh 1,3% yoy. Data Bank Indonesia mencatat hal itu disebabkan oleh perbaikan pada penyaluran kredit KPR dan kredit kendaraan bermotor.
KPR tumbuh 7,2% yoy pada Juni 2021, membaik dari posisi Mei 2021 yang tumbuh 6,2% yoy. Demikian pula, penurunan kredit kendaraan bermotor melandai dari -24,70% pada Mei 2021 menjadi -22,90% pada Juni 2021.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja melihat pasar sudah mulai kembali yang tercermin dari penyaluran KPR dan KKB yang naik tinggi.
Contohnya, penyaluran KKB pada kuartal I sampai dengan kuartal II tahun ini bisa mencapai Rp2 triliun per bulan. Angka tersebut sama dengan kondisi sebelum pandemi. Hal itu berbeda dari kondisi tahun lalu yang hanya mencapai Rp90 miliar - Rp200 miliar per bulan.
Jahja mengatakan kondisi tersebut tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang memperpanjang diskon PPnBM sampai dengan Agustus ini.
"Tetapi pada saat PPKM Darurat kita juga harus mengakui angka Rp2 triliun secara dramatis juga akan turun. Kita perkirakan Juli ini dari Rp2 triliun hanya sekitar Rp1 triliun-Rp1,2 triliun untuk hasil KKB," katanya, Kamis (23/7/2021).
Demikian juga dengan penyaluran KPR pada bulan ini diperkirakan tidak sekencang bulan sebelumnya. Jahja mengatakan BCA pada awal tahun menyelengarakan KPR online expo. Dari situ, BCA menerima 9.487 aplikasi dengan total plafon kredit senilai Rp14,8 triliun.
Namun, sejak pemberlakuan PPKM Darurat pada awal Juli ini, BCA hanya mengumpulkan 1.540 aplikasi dengan nilai Rp2,2 triliun. Angka tersebut didapat dari program presale yang diselenggarakan BCA.
"Kalau kita lihat di bulan lalu bisa Rp14 triliun-Rp15 triliun. Bulan ini kita perkirakan Rp3,5 triliun-Rp4 triliun untuk aplikasi yang masuk. Ini terjadi koreksi karena situasi yang memang menyulitkan kita melakukan bisnis. Ini salah satu contoh yang konkret," imbuhnya.
Adapun, untuk proyeksi kuartal III ini, lanjut Jahja, sangat tergantung dari kapan covid-19 bisa dikendalikan seperti sebelum situasi saat ini terjadi. "Apakah sesudah September atau Oktober bisa kembali lagi," ujarnya.
Sampai dengan Juni 2021, BCA mencatat kredit KPR mencapai Rp93,62 triliun atau tumbuh 2,9% secara yoy. Pencapaian tersebut sebagai hasil dari pelaksanaan BCA Online Expoversary pada Maret 2021, dimana sebagian besar kredit tersebut dibukukan pada kuartal II tahun ini. Sementara itu, BCA mencatatkan kredit KKB sebesar Rp36,8 triliun atau turun 13,4% yoy.