Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) akan menyusul bank-bank besar lain dalam pengembangan layanan digital. Emiten bersandi saham BRIS itu, siap mengembangkan aplikasi mobile banking-nya menjadi super apps.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan digitalisasi merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dilawan. Fenomena tersebut juga menjadi daya tarik pasar, terutama di industri jasa keuangan. Yang harus dilakukan perbankan, lanjutnya, bagaimana menyikapi fenomena tersebut. Oleh karena itu, BSI telah menyiapkan strategi dalam pengembangan layanan digital.
"Pertama, kami menganut strategi bionic banking. Kita tetap mempertahankan physical channel, tapi di-enhance dengan kemampuan digital," katanya dalam paparan kinerja semester I/2021 pada Jumat (30/7/2021).
Dengan strategi tersebut, BSI melakukan evaluasi terhadap kantor cabang perseroan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui produktivitas masing-masing kantor cabang.
"Dari sisi produktivitas kita lihat cabang mana yang memang harus dipunyai, yang transaksinya meningkat. Kalau di cabang itu kurang, cabang itu harus direlokasi atau tutup," imbuhnya.
Strategi berikutnya, perseroan akan mendorong transaksi sederhana dapat dilayani oleh aplikasi mobile banking. Hal ini sekaligus untuk meningkatkan produktivitas kantor cabang. "Kita akan mendorong itu agar cabang lebih efisien dan transaksi meningkat," lanjutnya.
Baca Juga
Hery mengatakan pihaknya telah memiliki roadmap dalam pengembangan layanan digital. Perseroan akan memperkuat infrastruktur digital hingga kolaborasi e-commerce dan fintech berbasis syariah.
"Mobile ini akan menjadi pertarungan. Sekarang ini bank-bank besar sudah mulai mentransformasi mobile banking menjadi super apps. Ini yang akan dibangun BSI ke depan menjadi super apps," katanya.