Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Catat Modal Asing Masuk RI Minggu Pertama Agustus Capai Rp11,23 Triliun

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin haryono menyampaikan aliran modal asing tersebut terdiri dari Rp11,23 triliun pembelian neto di pasar surat berharga negara (SBN) dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,34 triliun.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (11/11/2020). Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (11/11) ditutup melemah 0,2 persen atau 27,5 poin ke level Rp14.085 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (11/11/2020). Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (11/11) ditutup melemah 0,2 persen atau 27,5 poin ke level Rp14.085 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat total aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik pada minggu pertama Agustus 2021 mencapai Rp11,23 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin haryono menyampaikan aliran modal asing tersebut terdiri dari Rp11,23 triliun pembelian neto di pasar surat berharga negara (SBN) dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,34 triliun.

“Berdasarkan data transaksi 2-5 Agustus 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp11,23 triliun,” kata Erwin dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Jumat (7/8/2021).

Dengan demikian, BI mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik sepanjang 2021 mencapai Rp14,63 triliun.

Erwin juga menyampaikan, posisi nilai tukar rupiah tercatat stabil pada akhir Kamis (5/8/2021) dan pada Jumat pagi (6/8/2021) pada level (bid) Rp14.340 per dolar Amerika Serikat.

Sementara, imbal hasil SBN 10 tahun mengalami peningkatan tipis dari 6,25 persen pada Kamis menjadi 6,27 persen pada Jumat pagi.

Erwin mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

BI juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper