Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tetap yakin pembentukan laba pada tahun depan terus meningkat sehingga mendorong jumlah setoran dividen kepada para pemegang saham, khususnya pemerintah.
Dalam Nota Keuangan RAPBN 2022 disebutkan bahwa dividen perusahaan pelat merah akan mencapai Rp35,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat 18,6% dari outlook tahun ini. Porsi bank pelat merah dipatok mencapai Rp19,63 triliun.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyampaikan perseroan telah membagikan dividen sebesar Rp12,12 triliun atau sebesar 65% dari laba bersih, yang mana pemerintah sebagai pemegang saham pengendali BRI dengan kepemilikan 56,6% mendapatkan dividen sekitar Rp6,8 triliun.
Kontribusi BRI tersebut menjadikan BRI sebagai BUMN penyumbang dividen terbesar bagi negara pada tahun 2020. Untuk itu ke depan, BRI pun tetap berkomitmen terus menjaga tren pertumbuhan kinerja meski perekonomian nasional dihadang pandemi Covid-19 dan akan terus konsisten menghadirkan nilai sosial dan ekonomi bagi stakeholder.
Dengan adanya program vaksinasi yang masif dan tren menurunnya Covid-19 belakangan ini, maka akan memulihkan dan menggerakkan kembali perekonomian.
Di samping itu, dengan adanya integrasi ekosistem Ultra Mikro yang akan menghasilkan sumber pertumbuhan baru secara jangka panjang akan membuat kinerja BRI semakin solid.
Baca Juga
"Dengan demikian kami optimistis kinerja BRI yang terus tumbuh positif, maka baik pada tahun 2021 maupun 2022, kontribusi dividen BRI ke pemerintah juga diproyeksikan akan terus meningkat secara nominal," sebutnya kepada Bisnis, Rabu (18/8/2021).
Sebelumnya, emiten perbankan berkode BBRI ini mencatatkan laba bersih Rp18,66 triliun di sepanjang 2020, mengalami penurunan 45,70% dari laba bersih tahun 2019 sebesar Rp34,37 triliun.
Namun, tren ini sudah mulai berbalik arah pada awal tahun 2021. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp12,54 triliun pada paruh pertama 2021, tumbuh 22,9% secara tahunan.