Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Ikutan Tren Kripto, Yuk Pahami Seluk Beluk Investasinya!

Sebanyak 21 persen investor banyak yang mengabaikan fakta bahwa nilai mata uang kripto yang mereka investasikan bisa turun jadi US$0 atau lenyap sama sekali.
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Mulai banyak orang tua milenial yang ikut-ikut investasi mata uang kripto. Yakin sudah dilakukan dengan benar?

Saat ini, investasi mata uang kripto bisa menjadi pilihan di tengah masa sulit, di tengah perekonomian yang sedang seret. Berdasarkan data Hariss Poll di Amerika Serikat, jumlah milenial yang punya investasi kripto sudah mencapai 25 persen.

Namun, 21 persen investor banyak yang mengabaikan fakta bahwa nilai mata uang kripto yang mereka investasikan bisa turun jadi US$0 atau lenyap sama sekali.

Untungnya pula, banyak yang sudah melek untuk investasi jangka panjang. Sehingga tidak terlalu panik jika asetnya anjlok tiba-tiba.

"Semua uang yang diinvestasikan di aset spekulatif seperti mata uang kripto adalah uang yang harus direlakan jika hilang dan tidak digunakan untuk tujuan tertentu," kata Shelly-Ann Eweka, Senior Director of Financial Planning di TIAA, mengutip Yahoo Finance, Minggu (22/8/2021).

Menurutnya, investasi mata uang kripto memiliki terlalu banyak risiko dan terburuk adalah kehilangan semua uang yang sudah disetor.

Memang milenial, yang saat ini mulai memasuki usia berkeluarga dan punya banyak kebutuhan ingin tabungannya cepat terisi, supaya bisa beli rumah atau menggapai tujuan hidup lainnya. Jadi tidak kaget jika anak milenial ingin dapat untung segera dari investasi kripto.

Salah satu cara aman investasi kripto adalah dengan menyetorkan uang sedikit demi sedikit. Eweka menuturkan, ketika uang untuk seluruh kebutuhan sudah terpenuhi, sisanya baru salurkan ke investasi kripto, agar lebih aman.

Salah satu alasan juga yang membuat banyak milenial berbondong-bondong investasi kripto adalah takut ketinggalan atau fear  of missing out (FOMO).

"Kelihatannya semua orang bertambah kaya kecuali kamu. Ini seperti menang-menangan tiket lotere. Tapi kesalahannya kembali ke kurangnya edukasi finansial pada generasi ini, dan kesalahan dari sistem edukasi," ujar Douglas Boneparth, Presiden Bone Fide Wealth.

Bitcoin, salah satu mata uang kripto yang paling ternama, mencatatkan harga penjualan yang amat sangat volatil. Pada awal 2017, harganya nyaris mencapai US$20.000 sebelum kemudian anjlok ke US$3.000 pada tahun berikutnya.

Pada awal tahun ini nilainya melambung ke US$64.000, namun kembali turun ke US$30.000 setelah regulator minta pengetatan pengendalian perdagangan mata uang kripto.

"Tak peduli siapapun Anda, investasi di kripto sangat spekulatif. Makin parah karena regulasinya belum kuat. Kalau belum betul-betul paham, baiknya tak perlu ikutan tren," kata Isabel Barrow, penasihat finansial di Edelman Financial Engines.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper