Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Susut! Kini Asabri Cuma Pegang 0,53 Persen Saham Bank Neo (BBYB)

Kepemilikan saham Bank Neo Commerce (BBYB) oleh Asabri pernah mencapai 35,22 persen pada 2016.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta, Kamis (10/10). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta, Kamis (10/10). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri terus mengurangi kepemilikan saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB). Hingga saat ini hanya memegang 0,53 persen sahamnya.

Hal tersebut tercantum dalam keterangan resmi yang disampaikan BBYB pada Senin (23/8/2021) pagi. Perseroan menyampaikan bahwa dalam satu bulan terakhir terjadi pergerakan kepemilikan saham yang dinamis, baik oleh investor institusional maupun masyarakat umum.

Salah satu perubahan kepemilikan saham BBYB paling kentara adalah dari Asabri. Perusahaan asuransi sosial tersebut kini hanya menggenggam 0,53 persen saham BBYB, padahal sebelumnya pernah mencatatkan kepemilikan hingga 35,22 persen.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menilai bahwa perubahan kepemilikan saham merupakan hal yang wajar terjadi di industri perbankan. Dia pun menilai bahwa Asabri telah berperan besar dalam perkembangan BBYB.

"Bagi kami, Asabri telah turut mengawal langkah demi langkah yang ditempuh Bank Yudha Bhakti dalam melayani masyarakat Indonesia sejak kurang lebih 30 tahun terakhir," ujar Tjandra pada Senin (23/8/2021) melalui keterangan resmi.

Ketika Bank Yudha Bakti melantai di bursa pada 13 Januari 2015, Asabri tercatat menggenggam saham 21,89 persen perseroan. Kepemilikan saham BBYB oleh Asabri meningkat jadi 35,22 persen pada 2016, tetapi terus turun menjadi 34,12 persen pada 2017, lalu 23,89 persen pada 2018, lalu 20,13 persen pada 2019, hingga 18,62 persen pada akhir 2020.

Pada akhir semester I/2021, Asabri tecatat menggenggam 10,09 persen saham BBYB. Lalu, pada tanggal 2, 3, 5, 6, 9, dan 10 Agustus 2021 terdapat penjualan saham BBYB hingga kepemilikan Asabri di sana menjadi 4,28 persen atau 320,88 juta saham, dan terus berkurang dalam perdagangan pekan lalu, tepatnya pada 19 Agustus 2021 menjadi 0,53 persen.

Tjandra menjelaskan bahwa seiring dengan transformasi Bank Yudha Bhakti menjadi bank digital bernama Bank Neo Commerce, babak baru dimulai yaitu dengan adanya persetujuan regulator, yang akan mengukuhkan PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pemegang saham pengendali Bank Neo Commerce.

Saat ini, Akulaku menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham 24,98 persen, lalu kepemilikan PT Gozco Capital sebesar 17,88 persen, dan kepemilikan PT Asabri yang tergerus menjadi 0,53 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper