Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BBYB Berikan Cuan bagi Asabri, Ini Pergerakan Harganya

Sepanjang pekan lalu, 16–20 Agustus 2021, rata-rata harga saham BBYB berada di level Rp1.407, atau meningkat 1.123,48 persen dari harga IPO.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta, Kamis (10/10). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta, Kamis (10/10). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri getol melakukan penjualan saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dalam beberapa waktu ini. Asabri mengaku memperoleh cuan atas penjualan itu.

Pada akhir semester I/2021, Asabri tecatat menggenggam 10,09% saham BBYB. Lalu, pada tanggal 2, 3, 5, 6, 9, dan 10 Agustus 2021, perseroan mencatatkan penjualan saham BBYB hingga kepemilikan Asabri di sana menjadi 4,28 persen atau 320,88 juta saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi BBYB, pada perdagangan pekan lalu kembali terjadi penjualan saham BBYB oleh Asabri. Hal tersebut membuat Asabri hanya menyisakan kepemilikan 0,53 persen dari total saham BBYB.

Direktur Investasi Asabri Jeffry Haryadi P. Manullang menyatakan bahwa pihaknya memperoleh keuntungan investasi atas penjualan saham BBYB. Selain untuk tujuan profit taking, penjualan saham itu pun dilakukan untuk memenuhi ketentuan terkait komposisi investasi perusahaan.

"Saham-saham yang harganya telah berada di atas harga cost, termasuk BBYB, bisa dilepas, akan diprioritaskan dilepas untuk memenuhi batasan investasi atau untuk compliance," ujar Jeffry kepada Bisnis, Selasa (24/8/2021).

Bank Yudha Bakti tercatat melantai di bursa pada 13 Januari 2015 dengan harga initial public offering (IPO) Rp115. Saat itu, Asabri tercatat menggenggam 21,89 persen saham BBYB.

Berdasarkan data Bloomberg, rata-rata harga saham BBYB sepanjang 2016 atau setahun setelah IPO adalah Rp214. Rata-rata harga saham meningkat pada 2017 menjadi Rp308, lalu 2018 menjadi Rp300, 2019 menjadi Rp270, dan 2020 menjadi Rp273.

Sejak IPO hingga 2020, harga saham BBYB tertinggi mencapai Rp435 pada 31 Maret 2017. Namun, memasuki 2021 rekor itu pecah karena saham BBYB terus melambung, seiring dengan transformasinya menjadi PT Bank Neo Commerce Tbk.

Harga saham BBYB memecahkan rekor pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (24/8/2021) yang menembus Rp1.830. Hal tersebut membuat rata-rata harga saham BBYB sepanjang tahun berjalan menjadi Rp567.

Sepanjang pekan lalu, 16–20 Agustus 2021, rata-rata harga saham BBYB berada di level Rp1.407, atau meningkat 1.123,48 persen dari harga IPO. Jeffry tidak menyampaikan berapa keuntungan yang diperoleh Asabri atas penjualan BBYB, tetapi pergerakan harga saham itu dapat menunjukkan adanya cuan yang cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper