Bisnis.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk. tetap menjaga pertumbuhan KPR secara moderat dengan melakukan pembiayaan secara selektif pada paruh kedua tahun ini.
Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan hingga semester I/2021, kredit properti menjadi penopang kredit perbankan, khususnya kredit pemilikan rumah (KPR). Hal ini didukung adanya berbagai stimulus yang diberikan, mulai dari pembebasan pajak yang diberikan pemerintah, hingga pelonggaran loan to value (LTV) yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI), sehingga uang muka kredit menjadi lebih ringan.
"Demikian juga di BNI, KPR BNI pada paruh pertama tahun 2021 tumbuh 6,3 persen yoy atau Rp 47,6 triliun," ujar Mucharom ketika dihubungi Bisnis pada Kamis (26/8/2021).
Mucharom menambahkan KPR memberikan sumbangan signifikan terhadap segmen consumer banking yang tumbuh sebesar 10,4 persen yoy atau mencapai Rp 92,8 triliun. "Pertumbuhan kredit konsumer ini dapat mengindikasikan mulai bergairahnya konsumsi masyarakat yang menopang pertumbuhan PDB Nasional." katanya
Mucharom mengatakan pertumbuhan KPR di BNI ditopang oleh KPR Subsidi yang tumbuh dua digit. Hal itu didorong penawaran suku bunga rendah dan fixed selama 3,5 tahun dan 10 tahun, program stimulus dari pemerintah seperti DP 0 persen, serta pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN).
"Pada kondisi pandemi Covid-19, kami menjaga pertumbuhan KPR secara moderat dengan melakukan pembiayaan secara selektif ke low risk customer, maupun pembelian di developer PKS." tutup Mucharom.