Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank of India Indonesia (BSWD) RUPSLB Hari Ini. Siapa Investor Baru?

Salah satu agenda rapat yang dibahas yakni melepaskan seluruh saham milik Bank of India Indonesia sebesar 76 persen dalam perseroan.
Kantor pusat Bank of India/www.aluplexindia.com
Kantor pusat Bank of India/www.aluplexindia.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank of India Indonesia Tbk. akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini, Selasa (7/9/2021).

Berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia, rapat akan diselenggarakan pukul 11.00 WIB sampai dengan selesai di kantor PT Bank of India Indonesia Tbk. di Jakarta.

Ada dua agenda acara dalam rapat tersebut. Pertama, melepaskan seluruh saham milik Bank of India Indonesia sebesar 76 persen dalam perseroan. Kedua, perubahan susunan pengurus perseroan.

Direktur Operasional Bank of India Indonesia Ferry Koswara pada pertengahan Agustus kemarin membenarkan rencana Bank of India untuk melepas seluruh sahamnya di BSWD. Bank of India menggenggam kepemilikan saham sebesar 76 persen

"Yes, rencana BoI [Bank of India] Mumbai untuk divestasi seluruh milik mereka," katanya dikonfirmasi pada Senin (16/8/2021).

Lantas, siapa investor baru yang akan masuk ke BSWD? 

Soal investor baru yang mau masuk ke BSWD, Ferry belum dapat mengkonfirmasinya. "Perihal investor baru, kami belum terima infonya," imbuhnya.

Kabar yang beredar bahwa Grup Emtek akan mengambil alih saham BSWD yang dilepas Bank of India. Dikutip dari DealStreetAsia, konglomerat media dan teknologi Indonesia PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Grup Emtek) sedang dalam pembicaraan untuk mengambil saham di PT Bank of India Indonesia Tbk. yang berkantor pusat di Jakarta.

Mengenai kabar itu, direksi Bank of India Indonesia memberikan klarifikasinya kepada Bursa. "Mengenai rencana pengambilalihan oleh EMTK atas kepemilikan saham Bank of India pada perseroan, saat ini perseroan belum mendapatkan informasi resmi dari Bank of India selaku pemegang saham pengendali (PSP) mengenai nama calon investor," terangnya.

Hal itu disampaikan kepada Bursa melalui surat yang ditandatangani anggota direksi Ferry Koswara dan Primasura Pandu D.

"Terkait pihak yang akan mengambil alih kepemilikan saham, perseroan belum mendapatkan informasi resmi dari Bank of India," tulis manajemen dalam penjelasannya kepada Bursa pada 19 Agustus 2021.

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) juga memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai isu rencana akuisisi saham PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD). "Saat ini perseroan tidak memiliki rencana untuk mengakuisisi Bank of India Indonesia [BSWD]," demikian pernyataan perseroan.

Selain itu, EMTK menyatakan tidak terdapat informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perseroan, serta dapat mempengaruhi harga saham yang belum diungkapkan ke publik.

Saat ini, saham BSWD digenggam oleh Bank of India sebesar 76 persen, PT Panca Mantra Jaya sebesar 18 persen, Prakash Rupchand Chugani sebesar 1,71 persen, Deepak Rupo Chugani dan Dilip Rugo Chugani masing-masing sebesar 0,05 persen, dan masyarakat sebesar 3,29 persen.

Ferry pun menyampaikan untuk pemegang saham minoritas akan tetap mempertahankan kepemilikan saham BSWD.

Sebagai informasi, dalam pengumuman Bursa Maret kemarin, Direksi Bank of India Indonesia menjelaskan bahwa perseroan dalam proses penjajakan investor baru untuk memenuhi ketentuan modal inti bank umum. 

Direksi Bank of India Indonesia menyampaikan komitmen perseroan untuk memenuhi kewajiban pemenuhan modal inti minimum seperti diatur dalam POJK 12/2020 seperti tercantum dalam rencana bisnis bank (RBB) 2021-2023. "Sampai dengan saat ini belum ada investor yang ditetapkan karena masih dalam proses penjajakan dan hal itu pun harus melalui proses fit and proper test di OJK terlebih dahulu," terangnya dalam penjelasan kepada Bursa.

Sebagai informasi, Bank of India Indonesia memiliki modal inti sebesar Rp1,05 triliun per 30 Juni 2021. Sementara POJK 12/2020 mengatur kewajiban modal inti minimun sebesar Rp2 triliun per 2021 dan Rp3 triliun per 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper