Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) atau Bank Banten mencatatkan pertumbuhan aset 28,11 persen pada kuartal II 2021. Angka ini di atas industri Bank Pembangunan Daerah yang hanya naik 7,73 persen.
Bank Banten pun berada di posisi kedua setelah Bank BPD Nusa Tenggara Timur yang naik 35,08 persen dan di atas BPD Lampung yang naik 27,39 persen. Adapun, total aset 26 BPD di akhir kuartal II 2021 mencapai Rp 787,85 triliun.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengapresiasi keberhasilan perseroan untuk menjadi BPD dengan pertumbuhan aset tertinggi kedua setelah Bank NTT.
“Bank Banten melakukan berbagai langkah strategis untuk menyehatkan perseroan. Manajemen baru yang terpilih per Maret 2021 juga kini tengah mendorong akselerasi bisnis perseroan agar dapat memacu kinerja bisnis bank kebanggaan masyarakat Banten ini.” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Senin (13/9/2021).
Agus pun melanjutkan, berbagai langkah manajemen lakukan untuk menjadikan target laba bisa segera tercapai. Contohnya adalah buyback kredit PNS Pemerintah Provinsi Banten Rp557 miliar dari Bank BJB.
Bank Banten pun menghadirkan produk-produk yang memungkinkan naiknya dana pihak ketiga (DPK). "Melakukan digitalisasi, serta mendorong segenap karyawan Bank Banten untuk meningkatkan produktivitas." kata Agus.
Baca Juga
Agus pun menutup dengan mengatakan Bank Banten saat ini menyiapkan strategi dengan mengusung ‘4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins’ untuk memastikan agar Bank Banten ke depan mencapai kejayaannya. Dengan captive market 70 ribu PNS di Banten, Bank Banten menilai masih memiliki ruang yang sangat luas untuk berkembang.
“Kami tengah berupaya untuk all out menggarap nasabah utama, sembari membuka opsi-opsi turunan produk dan layanan yang terintegrasi dengan e-commerce. Saya optimis, BEKS bisa segera laba,” tutup Agus.
Sebagai informasi, Bank Banten mencatatkan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp101,67 miliar pada semester I/2021. Rugi tersebut lebih besar dari rugi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp99,98 miliar.