Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) menyebutkan sejumlah rencana untuk mengembangkan bisnis digitalnya.
Dalam bahan paparan publik yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (28/9/2021), terdapat informasi mengenai tiga arah transformasi digital perseroan.
Pertama, inovasi produk dan layanan, yaitu dengan mengambangkan berbagai produk dan layanan keuangan yang inovatif dan berbasis digital bagi nasabah individu dan UMKM.
Kedua, membangun kolaborasi dan ekosistem digital dengan mengoptimalkan kolaborasi dengan ekosistem afiliasi dan partner strategis lainnya.
Ketiga, peningkatan produktivitas bank secara berkelanjutan melalui penerapan teknologi digital dan cara kerja baru.
Selain itu, dalam proses tranformasi digital, Bank Nobu pun memiliki beberapa langkah strategis, di antaranya pembentukan unit khusus inovasi produk dan inisiatif digital, penguatan SDM dan infrastruktur IT, dan penerapan metode agile dalam pengembangan perangkat lunak.
Baca Juga
Lalu, penerapan design thinking dan disiplin eksperimentasi dalam pengembangan produk, penguatan second dan third line of defense, dan program transformasi budaya kerja dan peningkatan produktivitas.
NOBU juga melakukan transformasi kantor cabang dengan secara bertahap akan melakukan perubahan ukuran, fungsi, dan lokasi jaringan kantor dengan dua tujuan utama, yaitu menjadi pusat layanan dari aktivitas pemasaran produk dan layanan digital bagi nasabah di area kantor berada dan memberikan layanan khusus untuk segmen nasabah tertentu yang masih memerlukan layanan dan konsultasi tatap muka (offline).
Tak hanya itu, perseroan pun memiliki mobile banking dengan UI/UX baru bernama NOBUNeo yang diluncurkan (soft launch) untuk nasabah pada 17 Agustus 2021.
Perseroan menyampaikan UI/UX baru dalam mobile banking perseroan mendapatkan apresiasi dari para pengguna dengan rating 4,7 di Android Playstore dan 4,8 di Apple Appstore.
Adapun, pada 24 September 2021, Bank Nobu telah menyelenggarakan RUPSLB dengan agenda membahas rencana PMHMETD atau rights issue. Pemegang saham diinformasikan menyetujui rencana penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 500 juta saham dengan nominal Rp100 per saham.
Dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan perseroan untuk pembelian aset yang dimiliki oleh PT Grahaputra Mandirikharisma (GPMK) berupa seluruh Gedung A Universitas Pelita Harapan di Tangerang Banten dan sebagian ruang dalam Gedung Gajah Mada Tower di Jakarta Pusat.
Sisanya, digunakan untuk modal kerja perseroan. Dalam rights issue ini, GPMK akan menjadi pembeli siaga, jika ada saham baru yang tidak diambil oleh pemegang HMETD.
GPMK akan melakukan penyetoran modal dalam bentuk lain selain uang (inbreng), berupa aset dengan nilai keseluruhan Rp193 miliar. Selanjutnya, GPMK akan menjadi pemegang saham baru NOBU dengan kepemilikan sebanyak-banyaknya 160,16 juta saham, atau sebesar 3,48 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah rights issue.