Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tumbuh Pesat, Amartha Salurkan Rp302 Miliar untuk UMKM Kuliner

Mitra Amartha yang menjalankan usaha di bidang kuliner, mencakup dari usaha warung makan, warung kopi, industri kuliner olahan seperti keripik, hingga aneka camilan yang diproduksi dalam skala rumah tangga.
Amartha finance/
Amartha finance/

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp302 miliar hingga Agustus 2021 untuk pengembangan UMKM di sektor kuliner Indonesia.

Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, mengungkap bahwa sektor kuliner merupakan sektor yang cukup mendominasi, sekitar 60 persen dari total mitra Amartha selaku borrower.

Mitra Amartha yang menjalankan usaha di bidang kuliner, mencakup dari usaha warung makan, warung kopi, industri kuliner olahan seperti keripik, hingga aneka camilan yang diproduksi dalam skala rumah tangga.

"Kami melihat sektor kuliner memiliki potensi untuk tumbuh lebih luas lagi dalam pemasarannya dan terbukti memiliki resiliensi lebih baik di kala pandemi. Sektor kuliner tetap dapat diterima oleh pasar, sehingga risiko gagal bayar pada sektor kuliner dapat diminimalisir, karena pasarnya terbilang cukup stabil," ujarnya, Rabu (29/9/2021).

Sekadar informasi, selama 11 tahun beroperasi, platform yang fokus pada pembiayaan modal usaha dan pemberdayaan perempuan pengusaha mikro pedesaan ini telah membina hampir 500.000 mitra yang bergerak di sektor kuliner yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

Pendanaan di sektor kuliner ini pun mengalami peningkatan dari periode sebelumnya, yakni sebesar Rp292 miliar di sepanjang 2020, terdorong pertumbuhan jumlah mitra Amartha yang bergerak di sektor kuliner.

"Hingga Agustus tahun 2021, lebih dari 69.000 mitra menggeluti bidang kuliner untuk mengembangkan usahanya, meningkat dari data periode 2020, yakni sebesar 64.000 mitra. Angka ini berpotensi terus mengalami pertumbuhan seiring dengan penyaluran modal usaha dan berbagai edukasi kewirausahaan yang dilakukan," tambahnya.

Untuk mendukung perkembangan sektor kuliner, Amartha menjalin kemitraan dengan perusahaan lainnya untuk bersama-sama mendongkrak potensi UMKM kuliner, yaitu dengan memberikan pelatihan kewirausahaan, edukasi literasi digital dan finansial, serta memberikan akses permodalan bagi pelaku usaha UMKM kuliner di pedesaan.

"Sektor kuliner tidak terlepas dari tantangan untuk memperluas jangkauan pasar. Umumnya, dipengaruhi oleh faktor sulitnya akses permodalan, serta rendahnya tingkat literasi digital para pelaku UMKM. Padahal, dengan mengoptimalkan teknologi, pelaku UMKM kuliner ini bisa memperluas jangkauan pemasaran hingga ke seluruh pelosok negeri," ungkapnya.

Amartha telah terbiasa memberikan pendampingan serta edukasi literasi keuangan digital yang telah diterapkan sejak awal berdiri sebagai lembaga keuangan mikro pada tahun 2010.

Pelatihan dan pendampingan terbukti telah meningkatkan pendapatan mitra sebesar 41 persen setelah 2 tahun bergabung menjadi mitra, dan 25 persen mitra telah mempekerjakan satu atau lebih orang. Artinya terdapat penambahan 87.000 pekerjaan baru dalam sektor informal pedesaan.

Adapun, untuk menjaga pendana (lender) dan memastikan kualitas pinjaman di dalam platform Amartha, perusahaan menerapkan strategi kombinasi online-offline atau lebih dikenal dengan hybrid system.

Amartha menggunakan pendekatan machine learning untuk menentukan credit scoring yang akurat dengan menganalisa historikal pengembalian pinjaman, tingkat kehadiran mitra dalam majelis, hingga analisa psikometris.

Amartha pun berharap besar berbagai lini bisa bersinergi bersama mendongkrak UMKM, salah satunya membantu permodalan para pelaku usaha kuliner di pedesaan.

"Jika melihat peluang yang masih terbuka lebar, Amartha sangat optimis untuk menjadikan sektor kuliner sebagai salah satu sektor yang layak dibidik dan dikembangkan. Investor juga tidak perlu khawatir untuk mendanai di sektor ini, karena Amartha berkomitmen untuk menjaga kualitas pinjaman sehingga tetap dapat memberikan imbal hasil bagi pendana," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper