Bisnis.com, JAKARTA – Peluang di sektor digital menjadi magnet bagi PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) yang menggandeng PT Fortress Data Services untuk mempersiapkan pondasi transformasi menuju layanan digitalisasi.
Komisaris Bursa Efek Indonesia Pandu Sjahrir mengapresiasi langkah Bank Banten untuk melakukan investasi teknologi. Menurutnya, langkah tersebut akan menumbuhkan lebih banyak kolaborasi, sehingga Bank Banten bisa meningkatkan pelayanannya.
“Saya lihat dari semua bank besar, Himbara dan Bank Banten, sekarang menggunakan rights issue untuk adopsi teknologi jadi saya rasa investasi ke teknologi ini akan semakin besar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/9/2021).
Pandu menyatakan bahwa adopsi digital akan membuat kinerja Bank Banten lebih baik berkat penggunaan data yang akurat, perseroan bisa mendapatkan loan yang lebih baik dan dengan biaya yang lebih rendah.
Di sisi lain, Pandu juga menggarisbawahi pentingnya literasi keuangan untuk menjadi prioritas para pelaku industri jasa keuangan. Dia mengungkapkan bahwa 75 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki akses perbankan.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin menegaskan bahwa kini pihaknya tengah berusaha untuk memenuhi kebutuhan layanan finansial nasabah.
Baca Juga
Hal tersebut dilakukan dengan mempersiapkan pondasi dalam pelaksanaan transformasi, serta implementasi solusi layanan keuangan yang fleksibel dan skalabilitas berbasis teknologi.
“Kami bertujuan untuk memastikan inklusi keuangan yang lebih besar di Banten dan menjadikan Bank Banten memiliki daya saing tinggi di masa yang akan datang,” kata Agus.
Selain itu, dia juga menyatakan bahwa menjelang rights issue Bank Banten pada Oktober mendatang, perseroan membuka peluang bagi korporasi, individu maupun pemerintah untuk turut menjadi pemegang saham.
“Dana segar yang masuk 65 persen akan kami gunakan untuk penyaluran kredit. Sementara sisa 35 persen lainnya dialokasikan untuk mempertebal modal perseroan,” pungkasnya.