Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zurich Syariah Andalkan Asuransi Perjalanan dan Kendaraan, Incar Tumbuh 30 Persen

Bergesernya gaya hidup masyarakat ke konsep syariah memberikan peluang besar yang menjanjikan bagi pemain di industri untuk bertumbuh dalam jangka panjang.
Zurich Insurance Indonesia
Zurich Insurance Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) masih akan memanfaatkan ekosistem perbankan dan multifinance yang menjadi partner strategisnya untuk mendongkrak kinerja.

Seperti diketahui, perusahaan asuransi umum syariah ini merupakan bagian Zurich Insurance Group yang mengakuisisi PT Asuransi Adira Dinamika Tbk. atau Adira Insurance pada 2019, di mana portofolio Unit Usaha Syariah Adira
Insurance pun seluruhnya telah dialihkan ke Zurich Syariah.

Presiden Direktur Zurich Syariah, Hilman Simanjuntak, optimistis walaupun baru mendapatkan lisensi beroperasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2021, pihaknya mampu menjadi pemimpin industri asuransi syariah pada 2024.

"Guna memperkuat posisi strategis tersebut dan mencapai misi kami di 2024, Zurich Syariah telah merancang rangkaian strategi yang berorientasi pada kebutuhan nasabah. Kami memahami bahwa terdapat peningkatan pada tren gaya hidup syariah di tengah masyarakat," ujarnya, Selasa (12/10/2021).

Hilman menjelaskan bahwa hal ini sejalan dengan potensi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-4 berdasarkan Global Islamic Indicator.

Namun demikian, market share keuangan syariah di Indonesia baru mencapai 9,89 persen. Dalam industri asuransi sendiri, pasar asuransi syariah mencapai baru 7 persen dari keseluruhan pasar asuransi di Indonesia pada 2020, dengan 86 persen di antaranya pun masih didominasi oleh produk asuransi jiwa.

Oleh sebab itu, bergesernya gaya hidup masyarakat ke konsep syariah memberikan peluang besar yang menjanjikan bagi pemain di industri untuk bertumbuh dalam jangka panjang.

Potensi ini akan dioptimalkan melalui produk dan layanan yang mudah diakses lewat kanal digital, simpel, dan terintegrasi yang dirancang untuk menjawab kebutuhan dari setiap nasabah.

"Kami memiliki strategi bisnis yang berfokus pada pasar ritel dan UMKM, pengembangan produk halal, serta perluasan distribusi dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong aksesibilitas produk-produk syariah kami," tambahnya.

Auralusia Rimadiana, Chief Sales and Distribution Officer Zurich Syariah, menambahkan bahwa pihaknya menargetkan pendapatan kontribusi (atau premi dalam asuransi konvensional) bisa tumbuh 30 persen dari tahun sebelumnya.

"Kami ikut dibantu oleh ekosistem dari partner strategis, yaitu perbankan, multifinance yang tentunya didominasi dari Adira Finance, travel agent, agen kita sendiri, serta partner-partner digital yang bisa menyalurkan produk kami, sehingga membantu kami mencapai target," jelasnya.

Menurutnya, salah satu produk yang masih akan menjadi unggulan untuk mendongkrak kinerja, yaitu asuransi kendaraan bermotor. Selain itu, asuransi personal accident untuk anak sekolah dan asuransi perjalanan yang akan menjadi kebutuhan setelah pandemi Covid-19 mereda.

"Tapi penekanan kita memang ada di kendaraan bermotor dan travel. Kendaraan kita sudah pegang [market share], sementara travel insurance syariah kami unggulkan karena tren bepergian mulai naik. Kami akan berikan benefit unik dari produk ini berupa kesesuaian dengan lifestyle halal para konsumen," tambahnya.

Turut hadir, Direktur Utama Adira Insurance Hassan Karim mengungkap bahwa Zurich Syariah akan melanjutkan kesuksesan Adira Insurance Syariah yang telah menjadi salah satu pemain terdepan di industri.

"Adira Insurance Syariah telah membangun pondasi yang kuat untuk Zurich Syariah dan menempatkannya pada posisi terdepan dengan market share di industri asuransi syariah sebesar 12 persen," ujarnya.

Saat ini, Zurich Syariah telah memimpin khususnya di pasar asuransi kendaraan, di mana Zurich Syariah memegang 24 persen market share pada pasar tersebut. Zurich Syariah sendiri telah bekerja sama dengan sejumlah bank syariah di Indonesia, partner digital, ratusan biro perjalan di Indonesia, dan telah memiliki lebih dari 200 agen aktif di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper