Bisnis.com, JAKARTA — Pefindo menyematkan peringkat idA+ terhadap Obligasi Berkelanjutan II Tahap I/2018 Seri A dari PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat atau Bank sulselbar.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hasnalia Hanifah dan Danan Dito menjelaskan bahwa obligasi berkelanjutan dari Bank Sulselbar memiliki riwayat pemeringkatan yang stabil. Peringkat idA+ kembali diperoleh obligasi perseroan untuk periode 15 Oktober–28 Desember 2021.
Keduanya menjelaskan bahwa efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa Bank Sulselbar memiliki kemampuan kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang, lalu tanda + menunjukkan peringkat itu relatif kuat dan di atas rata-rata kategori bersangkutan.
"Kesiapan Perusahaan untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh dana kas serta penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp2,9 triliun pada akhir Juni 2021," tulis Hasnalia dan Danan dalam keterangan resmi yang dikutip pada Selasa (19/10/2021).
Pada Juni 2021, perseroan membukukan aset Rp27,74 triliun atau tumbuh dari posisi Desember 2020 senilai Rp24,83 triliun. Per Juni 2021, ekuitas Bank Sulselbar tercatat senilai Rp4,05 triliun atau naik dari Desember 2020 senilai Rp3,68 triliun.
Adapun, pada Juni 2021, perseroan mencatatkan laba Rp337,2 miliar. Bank Sulselbar yang berdiri pada 1961,bergerak dalam bidang perbankan komersial, dengan sebagian besar layanan diarahkan ke Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, serta karyawan mereka.
Pada 30 Juni 2021, 30,0 persen saham Bank dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, 3,5 persen oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, serta sisanya dimiliki oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.