Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) merampungkan pembelian kembali atau buyback 24.682.600 lembar saham senilai Rp128 miliar.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (21/10/2021), buyback BBNI dilakukan secara bertahap, mulai dari 22 Juli hingga 21 Oktober 2021.
“Selama periode 22 Juli 2021 sampai dengan 21 Oktober 2021, perseroan telah melakukan pembelian 24.682.600 lembar saham, senilai Rp128.026.122.396,” tulis manajemen.
Manajemen perseroan, dalam keterbukaan informasi pada Juli 2021, menyampaikan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor serta paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan.
Manajemen juga menyampaikan bahwa di tengah lonjakan kasus positif Covid-19 yang saat itu sedang terjadi dan kembali menembus level di atas 10.000 kasus per hari sejak 17 Juni 2021, membuat IHSG cenderung bergerak fluktuatif dan berdampak pada saham BNI.
Saham emiten pelat merah itu mengalami penurunan signifikan mencapai 25 persen secara year to date ke level Rp4.630 per 30 Juni 2021.
Baca Juga
Tekanan jual di pasar akibat sentimen Covid-19 tersebut membuat saham BNI undervalued dengan price to book value (PBV) per 30 Juni 2021 sebesar 0,75 kali atau telah jauh berada di bawah rata-rata PBV selama 10 tahun yang sebesar 1,60 kali.
“Menindaklanjuti hal tersebut, perseroan merencanakan untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1,7 triliun,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBNI melesat 1,38 persen menuju harga Rp7.325 per saham. Tercatat, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 77 juta dengan nilai turnover Rp563,2 miliar.